Rabu, 24 April 24

Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA., Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB)

Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA., Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB)
* Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA. (Foto: Sutanto/Istimewa)

Kemudian, yang terbaru adalah partisipasi tim Tident ITB yang mewakili Indonesia sekaligus satu-satunya negara di Asia Tenggara yang lolos hingga tahap final kompetisi evaluasi pengembangan lapangan minyak dan gas yang terintegrasi tingkat internasional, diselenggarakan European Association of Geoscientists and Engineer, Excel Centre London, Inggris, pada 2 – 6 Juni 2019. Beragam prestasi nasional pun diraih ITB, antara lain Juara 1 Kontes Robot Indonesia Divisi KRAI pada lomba kontes Robot Indonesia yang diselenggarakan Kemenristekdikti, di Semarang pada 20 – 23 Juni 2019, dan masih banyak lagi.

Prestasi dosen dan peneliti dari ITB pun tak kalah mentereng. Sekitar 35 dosen yang mengikuti kegiatan ilmiah internasional, dan di antaranya terpilih sebagai pembicara kunci atau undangan atau dosen tamu.

Sementara itu, terdapat 48 prestasi dosen berskala nasional. Jumlah publikasi internasional juga mengalami peningkatan pesat, dari sejumlah 1400 pada tahun 2015 kini sudah di atas 2000. Sementara untuk entrepreneur dan inovasi, dari yang sebelumnya berjumlah di bawah 80, kini sudah mencapai 106 startup dan 25 di antaranya sudah spin off, sudah mandiri. Beragam inovasi dari para peneliti dan dosen ITB pun terus bermunculan. Setelah sukses dengan inovasi katalis kimia, yang terbaru adalah Base Transceiver Station (BTS) yang baru diluncurkan pada akhir tahun 2018 lalu, serta inovasi radar cuaca yang bisa digunakan BMKG.

 

Kadarsah juga berhasil meningkatkan jumlah prodi terakreditasi internasional setiap tahunnya. Dari 18 prodi (S1 dan S2) pada 2015 kini sudah mencapai 39 prodi (34 prodi S1 dan 5 prodi S2) yang telah terakreditasi internasional. Sementara, prodi lainnya masih ada yang sedang dalam proses. Tahun ini ada 2 prodi sedang proses akreditasi ABET-USA dan akan divisit pada November.

Kemudian, 2 prodi lainnya dalam proses akreditasi ASIIN-Jerman dan akan divisit akhir tahun ini, serta 5 prodi Fakultas Seni Rupa Disain sedang proses akreditasi NASAD-USA. Sehingga, akhir tahun ini akan ada tambahan 9 prodi lagi yang dalam proses akreditasi internasional hingga tahap visitasi. Untuk akreditasi BAN PT, sudah ada 92,2% yang sudah terakreditasi A, sebanyak 119 dari total 129 prodi.

Menjawab tantangan bonus demografi dan disrupsi teknologi, Kadarsah menaruh harapan penuh pada generasi muda agar bisa memiliki kemampuan digital (komputasi, big data analytic, artificial inteligence), serta ‘sustainable’, yaitu memiliki kemampuan adaptasi terhadap berbagai perubahan, dimana pada masa yang akan datang perubahan akan semakin cepat.

Pada usia kemerdekaan Republik Indonesia yang ke – 74 tahun ini, Kadarsah berharap, semoga ke depan akan semakin banyak insan akademis yang menjadi profesional, pengembang ilmu dan inovator maupun entrepreneur.

“Suatu bangsa akan semakin dihormati bangsa lain di dunia jika ilmunya berkembang, dan suatu negara akan semakin cepat maju jika jumlah entrepreneurnya semakin banyak,” ujar Kadarsah menutup pembicaraan. (Suci Yulianita)

 

Artikel ini dalam versi cetak dimuat di Majalah Men’s Obsession Edisi Agustus 2019 dengan tema “Figur Unggulan di 74 Tahun Indonesia Merdeka”

Pages: 1 2

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.