
Bipolo, Obsessionnews.com – PT Garam sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan swasembada garam industri di tahun 2020. Target tersebut lantaran kebutuhan garam nasional terus meningkat, khususnya kebutuhan garam industri.
“Saat ini produksi garam industri bersaing dengan garam industri dari luar negeri khususnya Australia, karena meskipun kita menggunakan metode membuat garam industrial grade yang sama dengan Australia produksi kita masih kurang. Jadi untuk garam konsumsi, saat ini kita sudah swasembada,” kata Direktur PT Garam Ahmad Budiono, Jumat (26/8/2016).
Deputi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Agung Kuswandono menambahkan, bahwa kunjungan lapangan ini dimaksudkan untuk meninjau produksi garam di luar Jawa dan Madura yang dikelola PT Garam.
“Menuju swasembada garam nasional harus memanfaatkan potensi Nusa Tenggara Timur, saat ini kita masih membutuhkan 17.000 ha, padahal di Jawa dan Madura sudah sulit sekali menambah lahan baru,” ujarnya.
Oleh karena itu, tambak garam Bipolo seluas 385 ha di Nusa Tenggara Timur merupakan perluasan lahan PT Garam untuk memenuhi kebutuhan garam nasional.
Sementara itu Ahmad Budiono juga mengakui bahwa saat ini produksi garam nasional masih kurang untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Swasembada ini turut didukung oleh Kemenko Maritim berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Sekretariat Kabinet, BPPT. (Aprilia Rahapit)