Selasa, 23 April 24

Presiden Filipina Duterte Sebut Tuhan itu ‘Goblok’

Presiden Filipina Duterte Sebut Tuhan itu ‘Goblok’
* Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyebut bahwa Tuhan itu ‘goblok,’ yang segera memicu kemarahan di negeri mayoritas Katolik itu.

Dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi, ia mengejek kisah tentang Adam dan Hawa yang diusir dari surga dalam Kitab Injil, dan logika tentang konsep dosa asal.

Gereja dan banyak warga negara mengutuk ucapannya kali ini, namun kantor kepresidenan mengatakan Duterte sekadar mengekspresikan keyakinan pribadi.

Duterte dikenal dengan pernyataan-pernyataan kontroversial dan perkataan yang tanpa filter dalam menyerang lawan-lawan politiknya.

Presiden juga pernah mengata-ngatai Paus dalam umpatan kasar dan melontarkan berbagai pernyataan lain yang dianggap sangat ofensif, kasar atau misoginis.

Pernyataan kali ini dikatakannya dalam sebuah pidato di Davao, kota yang dulu ia pimpin sebagai walikota sebelum terpilih sebagai presiden.

Saat itu Duterte melontarkan pernyataan, “Siapakah Tuhan yang goblok ini?”, untuk mengkritik kisah penciptaan dalam Kitab Kejadian di Injil dan pengusiran Adam dan Hawa dari Taman Eden setelah mereka memakan “buah terlarang”.

“Anda menciptakan sesuatu yang sempurna dan kemudian Anda sendiri memikirkan suatu peristiwa yang akan menodai dan menghancurkan kualitas hasil penciptaan Anda,” katanya.

Presiden juga mengecam konsep dosa asal – yang menyebut bahwa semua manusia ternoda oleh kesalahan Adam dan Hawa saat itu. Ia mengatakan: “Anda belum lahir, tapi sekarang Anda sudah langsung mengemban dosa asal.”

“Agama macam apa itu? Saya tidak bisa menerimanya.”

Uskup Arturo Bastes menanggapinya dengan menyebut presiden sebagai “orang gila” dan menyerukan umat untuk berdoa agar “ucapan-ucapan menghujat dan tendensi diktatornya” berakhir.

Filipina adalah negara yang lebih dari 90% penduduknya beragama Kristen dan sebagian besar dari mereka adalah penganut Katolik, namun Duterte adalah seorang pengecam Gereja Katolik yang lantang dan terang-terangan.

Karena itu bisa dibayangkan, reaksi macam apa yang akan muncul terhadap ucapannya yang tanpa tedeng aling-aling itu.

Juru bicara presiden Harry Roque berkilah, pernyataan Duterte merupakan sekadar keyakinan pribadinya. Dia juga memaparkan bahwa ucapan itu terkait dengan klaim presiden, bahwa di masa kecilnya saat di sekolah Katolik, ia pernah disiksa oleh seorang pendeta.

Rodrigo Duterte mulai menjabat pada Juli 2016 melalui kampanye untuk menjalankan garis keras melawan kejahatan dan korupsi. Langkah-langkah brutal pembunuhan di luar hukum aparat pemerintahnya terhadap pengedar dan pengguna narkoba kemudian memicu kecaman dunia.

Awal tahun ini, Mahkamah Pidana Internasional membuka penyelidikan awal terhadap dugaan kejahatan dalam kebijakannya melawan narkoba.

Pada tahun 2017, Duterte mengaku bahwa saat remaja ia pernah menikam orang hingga mati.

 

Katalog kekasaran

Duterte dikenal dengan ucapan-ucapan yang kasar, tak pantas dan tak terduga.

Dia pernah mengatakan akan ‘senang’ untuk membantai jutaan pecandu narkoba di negara itu dan menyebut Presiden Barack Obama sebagai ‘anak lonte’ setelah Obama mengecam kebijakannya yang brutal soal narkoba. Ia mencerca Uni Eropa sebagai kaum munafik.

Awal tahun ini, Duterte mengatakan kepada tentara Filipina bahwa mereka harus menembak perempuan pemberontak komunis di vagina mereka.

Beberapa pekan lalu dia dikecam karena mencium bibir seorang TKW Filipina di atas panggung pada sebuah acara di Korea Selatan.

Pada April 2016, saat berkampanye untuk pemilihan presiden, ia melucu secara kontroversial tentang pembunuhan terhadap dan pemerkosaan seorang misionaris perempuan Australia di Dava.

“Saya marah bahwa dia diperkosa,” katanya. “Itu satu hal. Tapi dia sangat cantik, seharusnya walikota yang melakukannnya terlebih dahuludulu, sayang sekali.”

Kantor walikota kemudian meminta maaf. (bbc.com)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.