Senin, 4 Desember 23

Premanisme di Sektor Pariwisata, Tak Boleh Dibiarkan

Premanisme di Sektor Pariwisata, Tak Boleh Dibiarkan

Padang, Obsessionnews – Membangun nilai dan perilaku di sektor pariwisata sangat penting demi keberlangsungan dan keberhasilan membangun pariwisata. Perilaku yang tidak menyenangkan bagi wisatawan seperti premanisme dan pemalakan tidak boleh dibiarkan tumbuh di kawasan wisata karena hal itu tidak akan menguntungkan sebab pengunjunga akan merasa kesal.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau PPN/Bappenas, Andrinof Chaniago mengatakan, banyak kawasan wisata di berbagai daerah yang sudah dipersiapakan sejak awal gagal bukan karena infrastruktur sebagai penunjang kawasan wisata kurang memadai, salah satunya, karena gagal membangun masyarakat.

Sejumlah daerah yang memiliki kawasan wisata potensial dengan berbagai keunikan dan keunggulan masing-masing, gagal dikembangkan menjadi daerah destinasi wisata. Infastruktur yang disiapkan pemerintah sudah memadai, salah satu penghalangnya karena masyarakatnya tidak dipersiapkan sejak awal sebagai masyarakat yang ramah, sopan dan santun.

“Banyak daerah potensial, tidak hanya di Sumbar, di provinsi lain dengan segala macam keunikannya, penghalangnya bukan hanya kurang infrastruktur, tetapi juga soal bagimana kita menyiapkan masyarakat,” kata Andrinof saat pembukaan Mandeh Joy Sailing dan Festival Mandeh 2015, Sabtu (16/5).

Ia mengapresiasi masyarakat sekitar kawasan wisata bahari Mandeh di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), adalah masyarakat yang santun, ramah dan mudah bergaul.

“Permintaan khusus kepada ninik mamak, tokoh agama dan ulama, tokoh masyarakat dan pendidik supoaya bersama-sama menjaga penggagal itu,” ujar Andrinof.

Kepada pihak kepolisian diminta supaya tidak membiarkan tumbuh bibit premanisme, perilaku-perilaku yang tidak patut pada hukum dan tidak menjungjung tertib sosial di lokasi wisata bahari Mandeh. Ia yakin, Lantamal II, Teluk Bayur, Padang, Dandim Pesisir Selatan dan Komandan Angkatan Udara (Danlanud) Tabing Padang, akan siap membantu jika dibutuhkan.

Andrinof Chaniago mengatakan, kawasan wisata bahari Mandeh disiapkan sejak awal menjadi kawasan wisata percontohan. Kawasan wisata yang disiapkan secara komprehenship dan betul-betul menjadi pilot project sebagai kawasan wisata berbasis masyarakat.

“Salah satu penyebab gagalnya destinasi wisata itu dikembangkan disebahagian besar daerah di Indonesia adalah, karena kita gagal membangun masyarakat,” sebut Andrinof.

Apabila gagal membangun karakter, perilaku dan mental masyarakat, modal yang dikeluarkan pemerintah untuk membangun infrastruktur kawasan wisata akan sia-sia.

Andrinof Chaniago mencontohkan, Singapura banyak dikunjungi wisatawan, karena mereka merasa aman dan nyaman saat berada disitu.

“Masyarakat tertib hukum, ramah dan peduli, menjadi penjamin rasa aman dan nyaman. Salah satu yang dibutuhkan oleh investor dan wisatawan adalah rasa aman dan nymana serta diperlakukan secara bersahabat, ramah, mengesankan bukan membuat orang kapok untuk datang ke dua kalinya,” ujar Andrinof. (Musthafa Ritonga)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.