Prediksi Kinerja DPR: Status Quo, Operator Pemerintah Bukan Rakyat

Obsessionnews.com – DPR periode 2024-2029 resmi terbentuk ditandai dengan pelantikan 580 anggota dan lima pimpinan. Kekuatan status quo masih dominan, dilihat dari komposisi fraksi yang mendukung pemerintah. Ke depan, DPR diprediksi hanya menjadi operator pemerintah bukan wakil rakyat, serupa dengan kinerja periode terdahulu.
Peneliti BRIN Lili Romli mengatakan, lembaga DPR bakal tumpul dalam menjaga demokrasi karena ketiadaan oposisi. Dirinya pesimistis DPR ke depan yang didominasi status quo mampu melakukan gebrakan atau menjadi sparring partner tangguh untuk pemerintah.
Baca juga: Puan Kembali Ditetapkan sebagai Ketua DPR Periode 2024-2029
“Lembaga DPR bisa tidak berfungsi dengan baik dalam melaksanakan tugas pengawasannya sehingga DPR sekarang ini yang anggota-anggotanya baru dilantik bisa sama, pro status quo, dengan DPR sebelumnya,” kata Romli kepada Obsessionnews.com di Jakarta, Rabu (2/10).
“Dengan kondisi seperti itu, pemilu hanya formalitas instrumen untuk menjadi anggota DPR an sich, sebagai prosedur untuk jadi dewan saja jika fungsi-fungsi DPR tidak berjalan optimal dan substansial,” tuturnya.
DPR periode 2024-2029 yang masih dipimpin Puan Maharani, idealnya menjadi tumpuan agar parlemen memperjuangkan kepentingan rakyat. Bukan kepentingan penguasa dan oligarki. Hal itu bisa dipastikan dengan berjalannya fungsi pengawasan dan legislasi.
Menurutnya, kekecewaan publik terhadap kinerja DPR periode 2019-2024 sudah terlihat nyata ketika aksi peringatan darurat, mengawal putusan MK. Peristiwa tersebut menjadi akumulasi dari rentetan kinerja legislasi yang tidak melibatkan publik.
Dalam urusan pengawasan, DPR juga tak memiliki taring. Bahkan sejumlah anggotanya menjadi tersangka korupsi. Dia menganggap DPR periode 2019-2024 sebatas wakil pemerintah bukan wakil rakyat.
“Publik kecewa dengan kinerja DPR periode 2019-2024. Bukan sebagai wakil rakyat tetapi lebih sebagai wakil pemerintah. Proses pembahasan RUU tidak melibatkan publik dan pengawasan tidak berjalan optimal. Beberapa anggota menjadi tersangka korupsi,” kata dia. (Erwin)