Jumat, 19 April 24

Pramuka Bantu Evakuasi Jenazah dan Barang-barang Milik Korban Lion Air

Pramuka Bantu Evakuasi Jenazah dan Barang-barang Milik Korban Lion Air
* Tim Pramuka Peduli mengumpulkan barang-barang milik korban kecelakaan pesawat Lion Air. (Foto Pramuka Peduli)

Jakarta, Obsessionnews.com – Selain Basarnas, tim Pramuka Peduli juga ikut membantu penanganan evakuasi jenazah dan barang-barang milik korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh diperaian Tanjung Karawang. Pramuka Peduli bahkan sudah terlibat sejak hari pertama pesawat dinyatakan jatuh.

Naufal Azhar Fa’iq salah satu tim relawan Pramuka Peduli dari Ubaloka Banyumas, Jawa Tengah mengatakan, aktivitas yang dilakukan Pramuka antara lain, mengumpulkan barang-barang milik korban dan serpihan pesawat Lion Air yang ditemukan Tim Basarnas. Mereka standbay di Pelabuhan Tanjung Priok.

“Aktivitas kita selain membantu pengangkutan jenazah, Tim Pramuka Peduli juga ikut mengumpulkan barang-barang milik korban kecelakaan pesawat Lion Air,” ujar Naufal di Tanjung Priok, Rabu (31/10/2018).

Pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Tim Basarnas untuk terus membantu melakukan pencarian korban yang masih belum ditemukan. Karena pihak Pramuka Peduli sudah masuk dalam daftar tim pencarian korban dengan menggunakan kapal yang disiapkan Basarnas.

“Untuk pencarian korban di perairan Tanjung Karawang dari Pramuka Peduli sudah disiapkan untuk ikut bersama Basarnas menggunakan kapal yang sudah disediakan, mengingat banyak korban yang masih belum ditemukan,” jelasnya.

Ia menyatakan, Pramuka Peduli akan terus membantu Basarnas sampai waktu proses pencarian korban sudah dihentikan. Dalam proses pencarian ini, Tim Pramuka Peduli juga sudah dilengkapi dengan alat pengamanan diri yang lengkap sehingga bisa menjaga keselamatan mereka dalam bekerja.

Selain dari Ubaloka Banyumas, Tim Pramuka Peduli juga terdiri dari anggota lain seperti Ubaloka Cilacap, Ubaloka Brebes, Pramuka peduli Sukabumi, Pramuka Peduli Bekasi, dan Jakarta. Mereka tiba di Tanjung Priok, setelah sebulan berada di Palu, Sulteng. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.