Rabu, 24 April 24

Praktisi Pertambangan Kritisi Soal Freeport

Praktisi Pertambangan Kritisi Soal Freeport

Inilah suatu kebodohan malah diframing sebagai suatu keberhasilan. PT. Freeport Indonesia menyatakan siap melakukan divestasi sahamnya hingga 51% sesuai dengan keinginan pemerintah Indonesia.

1. Mengapa harus mengeluarkan dana ratusan triliun untuk 51% saham, padahal cukup dengan tidak usah perpanjang Kontrak Karya maka 2021 nanti 100% jadi milik Indonesia semua. Apa yang pemerintah khawatirkan? Apa mereka gak yakin putra-putri bangsa ini bisa menambang?? Lalu kami-kami ini kalian pikir gak bisa??

2. Sumber duit divestasi ini darimana? Bayar hutang saja susah! Dari Pemda? BUMN? Swasta Nasional?? Alaaaaah… ujung-ujungnya juga Freeport dan anak usahanya yang beli sahamnya.

3. Statement Freeport Indonesia memiliki cadangan emas terbesar dunia dengan Ribuan Triliun nilainya, mengapa tak dikelola sendiri demi kemakmuran rakyatnya. Pemerintah lebih memilih menaikkan tarif listrik, BBM dan lainnya ketimbang gebrak meja di depan mereka untuk menolak perpanjangan Freeport.

Inilah salah satu alasan terbesar kenapa saya gak pilih Pak Jokowi di PilPres lalu. Terbukti bukan?

Inilah salah satu resiko salah memilih Presiden, sumber daya alam negeri sendiri malah untuk nguasai 51% harus bayar Ratusan Triliun.

Satu pelajaran yang bisa kita ambil, Freeport gak sia-sia menggaji si Richard Adkerson Rp65 miliar per bulan, buktinya dua menteri Indonesia dibodohi.

 

Jakarta, 30 Agustus 2017
Agus Santoso – Praktisi Pertambangan

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.