Hasan S
Jakarta – Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Pertanian, Prabowo Respatiyo Caturroso, mengungkap adanya dugaan pemalsuan Surat Persetujuan Pemasukan (SPP) karkas, daging, dan jeroan dari luar negeri, di Kementerian Pertanian. Modus pemalsuan SPP, adalah importir mengubah negara pengimpor daging namun SPP lama tidak ditarik.
“Misal satu importir pegang SPP impor daging dari Australia. Lalu dia mengubah negara pengimpor ke Selandia Baru, tapi SPP yang lama tidak ditarik,” Hal itu diungkapkan Prabowo saat diperiksa KPK, Jumat (5/4/2013).
Prabowo sempat menunjukkan perbandingan antara SPP yang asli dan palsu kepda wartawan. “Saat saya menjabat sebagai Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, saya membuat kebijakan format SPP saya ubah dari kertas HVS biasa menjadi kertas berhologram. Tapi setelah saya tidak menjabat, formatnya berubah lagi,” kata Prabowo.
Mantan Direktur Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian ini pun berencana akan mengadukan pemalsuan SPP tersebut ke KPK. “Saya hari ini dipanggil sebagai saksi. Tapi saya mau lapor soal pemalsuan SPP. Saya akan menjelaskan mengenai pemalsuan,” tuturnya. (rud)
