Jakarta, Obsessionnews – Meski pencapaian target lifting minyak sebesar 1,5 juta barel perhari cuma tinggal cerita, cadangan minyak dan gas di Indonesia masih besar. Makanya, diperlukan infrastruktur, sumber daya manusia, biaya besar dan pemberian insentif bagi para pelaku usaha di bidang energi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dalam pembukaan Indonesia Petroleum Association (IPA) di Jakarta, Rabu (20/5), mengatakan, sektor minyak dan gas secara kuantitatif selama 10 bulan terakhir telah menyumbang 20% dari total penerimaan negara. Sementara dalam delapan tahun, total pemasukan mencapai Rp 1.800 triliun.
“Tidak hanya sebagai sumber pendapatan negara tapi termasuk penggerak roda ekonomi,” kata Said dalam sambutannya.
Said juga menuturkan, pada 2007 lalu lifting minyak di dalam negeri sempat menyentuh angka 1,5 juta barel perhari. Namun, hal tersebut kini cuma tinggal sejarah. Sementara rasio cadangan migas merupakan tantangan nyata yang kudu dihadapi. Makanya, dengan sadar dibentuk komite reformasi yang bakal dibekali regulasi agar gerakannya bisa lincah.
“Potensi migas di Indonesia masih besar makanya diperlukan infrastruktur, sumber daya manusia, biaya yang besar dan pemberian insentif. Kementerian ESDM optimis Indonesia dapat membangun rencana eksplorasi untuk mencapai kemandirian energi,” kata Said. (MBJ)
