
Jakarta, Obsessionnews.com – Pada Pilpres 2019 Presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) berpasangan dengan ulama karismatik KH Ma’ruf Amin. Mereka berhadapan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang berduet dengan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sandiaga Uno.
Pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf bernomor urut 01, sedangkan pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi bernomor urut 02.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil Pilpres pada Selasa (21/5/2019) dini hari. Jokowi-Ma’ruf memenangkan pesta demokrasi itu dengan meraih 85.607.362 suara atau 55,5 persen, sementara Prabowo-Sandi memperoleh 68.650.239 suara atau 44,5 persen.
Baca juga:
Jauharoh Haddad Terpilih Jadi Anggota DPRD Provinsi Lampung
Muhaimin Tak Setuju Koalisi Jokowi-Ma’ruf Tambah Partai
Berniat Jadi Ketum Golkar, Bamsoet Tunggu Restu Jokowi
Muhammadiyah Sanjung Jiwa Besar Prabowo dan Jokowi

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jauharoh Haddad menyatakan rasa syukurnya atas kemenangan Jokowi-Ma’ruf tersebut. PKB salah satu pengusung Jokowi-Ma’ruf. Jauharoh ikut berkampanye untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf di Lampung.
Kemenangan Jokowi-Ma’ruf itu berkat dukungan dari umat Islam. Oleh karena itu Jauharoh menyarankan pada kabinet mendatang Jokowi merekrut tokoh-tokoh Islam untuk menjadi menteri.
“Sangat perlu memasukkan tokoh-tokoh Islam sebagai menteri, tetapi mereka harus profesional di bidangnya,” kata Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Provinsi Lampung ini ketika dihubungi obsessionnews.com, Senin (17/6/2019).
Wanita yang terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Lampung pada Pemilu 2019 ini menambahkan, tokoh-tokoh Islam itu bisa berasal dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan ormas-ormas Islam lainnya, serta partai politik.
Menurutnya, tokoh-tokoh Islam itu layak menjadi Menteri Agama dan Menteri Pendidikan. (arh)