
Poempida Hidayatulloh (ist).
Imar
Jakarta-Politisi Partai Golkar Poempida Hidayatulloh sangat terenyuh dengan berita tentang Sugiyanto yang menawarkan menjual ginjal untuk menebus ijazah anaknya.
“Hati saya sangat terenyuh dengan berita itu,”kata Poempida dalam pesan singkatnya, Kamis (27/6/2013).
Poempida ingin bertemu dengan Sugiyanto dan ia mengapresiasi jika ada pihak yang dapat mempertemukan dirinya dengan Sugiyanto ini. “Saya apresiasi.
Intinya selain bermaksud membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi Sugiyanto,”jelasnya.
Meski Sugiyanto mempunyai niat baik ingin menjual ginjal demi menebus ijazah anaknya, Poempida menegaskan penjualan organ tubuh dalam bentuk apa pun dilarang. Karena hal itu berpotensi melanggar nilai-nilai kemanusiaan.
“Jika dibiarkan akan terjadi potensi terbentuknya pasar gelap organ tubuh. Ada pun transplantasi dapat dilakukan melalui mekanisme donor,”terangnya.
Selain itu, lanjutnya organ tubuh untuk transplantasi harus disesuaikan secara genetis antara si pemberi donor dan penerimanya. “Artinya kriteria genetis si penerima dan pemberi donor tidak boleh jauh berbeda untuk menghindari penolakan organ baru oleh tubuh si penerima,”paparnya.
Apalagi, masa waktu organ tubuh yang akan didonorkan tidak lama. “Jadi jika memang ada pasien yang membutuhkan yang cocok sesuai kriteria genetis tersebut, maka proses transplantasi harus segera dilakukan,”imbuhnya.
Secara fisik, lanjutnya pendonor organ tubuh harus terbebas dari penyakit apa pun terutama penyakit yang berbahaya. “Jika kemudian ada penyakit yang didiidapnya, maka donor tidak dapat diterima,”tandasnya.
Poempida mengingatkan niat seorang Sugiyanto yang baik untuk kemaslahatan anaknya dalam pendidikan jelas perlu mendapatkan perhatian kita semua. “Namun isyu yang terangkat perlu memperhatikan poin-poin itu,”ujarnya.
“Semoga saja saya bisa dipertemukan dengan Sugiyanto ini. Namun jika kemudian saya tidak dapat bertemu, saya berharap masalah Sugiyanto dan anaknya sudah terselesaikan,”pungkasnya.