Jakarta, Obsessionnews – Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menilai perombakan kabinet atau reshuffle jilid II perlu segera dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, untuk menciptakan kondisi pemerintahan yang kuat dengan penempatan menteri yang sesuai.
Namun, menurutnya, reshuffle itu dilakukan berdasarkan kewenangan penuh Presiden, tanpa ada tekanan dari parpol atau pihak lain sebab. Ia menilai pemerintah butuh menteri yang bisa bekerja secara profesional bukan asal-asalan.
“Presiden harus berani keluar dari tekanan parpol. Presiden harus berani belajar bahwa rakyat menginginkan kabinet yang profesional,” ujarnya di DPR, Jumat (6/11/2015).
Wakil Ketua Komisi II DPR itu melihat, perombakan kabinet jlid I pada Agustus 2015 lalu, belum menuai hasil yang maksimal. Bahkan kinerja para menteri berdasarkan hasil survei masih jauh dari harapan publik.
“Pada pilpres lalu Presiden menjanjikan kabinet yang baik, profesional, mumpuni. Faktanya, kabinet tidak sesuai harapan orang banyak,” tuturnya.
Adapun siapa menteri yang layak untuk direshuffle, menurut Riza adalah mereka yang ditempatkan di posisi yang tidak sesuai dengan bidangnya. Akibatnya, satu tahun pemerintahan Jokowi banyak menimbulkan masalah, seperti di bidang ekonomi, dan hukum.
“Kabinet yang ada tidak membantu tugas Presiden, bahkan menimbulkan banyak masalah. Satu tahun pemerintahan, banyak yang menurun, ekonomi, hukum, demokrasi, politik,” jelasnya.
Diketahui, isu reshuffle kembali mencuat, setelah dua partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP), yakni PAN dan Golkar, menyatakan kesiapannya mendukung pemerintah. Sebagian pihak memprediksi dengan bergabungnya PAN dan Golkar, maka, reshuffle jilid II kemungkinan akan terjadi. (Albar)