Sabtu, 20 April 24

Kemenangan Pilpres Ditentukan Swing Voters

Kemenangan Pilpres Ditentukan Swing Voters

Jakarta, Obsessionnews.com – Peneliti LIPI Prof Dr Siti Zuhro menegaskan, pemilih abu-abu (swing voters) menjadi rebutan dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berlaga di Pilpres 2014. Menurutnya, 40 persen swing voters sebagian besar berhasil diluluhkan oleh pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang kala itu memenangkan Pilpres.

“Kemenangan di Pilpres 2014 karena keberhasilan mereka dalam mengggaet swing voters. Angkanya ada 40 persen, nah ini ternyata sebagian besar lari ke Pak Jokowi. Swing voters, pemilih yang cerdas tidak dapat diarahkan,” tandas Siti Zuhro dalam diskusi yang digelar Perkumpulan Swing Voters (PSV) di Jakarta, Minggu (21/10/2018).

Ia mengamati, kondisi tidak jauh berbeda terulang di Pilpres 2019 di mana Jokowi sebagai petahana akan kembali berhadapan dengan Prabowo Subianto. Termasuk juga soal swing voters, jelasnya, ada 30 persen lebih pemilih yang belum menentukan pilihan baik terhadap Jokowi maupun Prabowo.

Hanya saja, Siti tidak mau berspekulasi soal apakah swing voters yang sebelumnya memilih Jokowi akan tetap loyal atau justru berubah pilihan nantinya. “Nanti kita cari lagi apakah ada perubahan dukungan atau tetap pada loyalitas, ini yang belum kita tahu,” tegas Peneliti LIPI.

Siti Zuhro memprediksi, jumlah swing voters akan bertambah khususnya di kalangan atas dan menengah setelah melihat sosok calon presiden. “Sosok pemilih pemula akan dominasi swing voters,” ungkapnya.

Perkumpulan Swing Voters (PSV) diketuai oleh Adhie M Massardi (mantan Jurubicara Presiden Gus Dur). Sebagai inisiator PSV adalah Dr Refly Harun (pakar hokum tata Negara), KH Ahmad Bagdja (mantan Sekjen PBNU), Dr Yenti Garnasih SH MH, Dr Abdul Mu’ti dan Adhie Massardi.

Visi PSV adalah mewujudkan Demokrasi sebagai produk peradaban guna mewujudkan system politik kekuasaan yang adil, beradab dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

Sedangkan misi PSV adalah mendidik masyarakat untuk secara cerdas menentukan pilihan politik, demi meninggatkan kualitas demokrasi dan produk pemilihan umum guna melahirkan pejabat publik yang memilliki integritas, kredibilitas dan kapasitas.

“Gagasan mendirikan Perkumpulan Swing Voters (PSV) ini merupakan bagian dari tanggungjawab moraI-intelektual kami (para inisiator) untuk memberikan edukasi secara cerdas, obyektif dan berintegritas kepada masyarakat, khususnya kelompok swing voters, dalam menggunakan hak konstitusionalnya. (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.