Jumat, 26 April 24

JK Tolak Ahok Masuk Tim Kampanye Jokowi, Bahaya!

JK Tolak Ahok Masuk Tim Kampanye Jokowi, Bahaya!
* Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Foto: IG Jusuf Kalla)

Jakarta, Obsessionnews.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai masuknya Basuki Tjahaja Purnama alias BTP alias Ahok sebagai kader PDI-P belum tentu bisa menggaet suara untuk pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Sebab, ingatan masyarakat terhadap kasus yang menimpa Ahok belum sepenuhnya hilang.

“Bagi yang konsisten dengan apa yang terjadi pada Ahok, tentu tidak mau milih,” kata JK di kantor Wapres di Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, (12/2/2019).

 

Baca juga:

KH Ma’ruf Amin Antusias Sambut Rencana Pertemuan dengan Ahoker

Ahok Benarkan Mau Menikah Lagi

Pioritas Utama Ahok Nikah Lagi Usai Jalani Tahanan

Ahokers Dukung Ma’ruf Amin

Ahok Pernah Marahi Ma’ruf Amin

 

Karena itu Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf ini menyarankan Ahok untuk menjauh dulu dari dunia politik. Dia meminta Ahok untuk bersantai saja dulu pasca keluar dari tahanan Mako Brimob.

“Jadi ya lebih baik, tenang-tenang Pak Ahok. Jalan-jalan dulu, karena Ahok kan sudah 4 kali pindah partai juga,” kata JK.

JK juga menolak jika Ahok dimasukkan dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf. Dia menilai bisa berdampak negatif terhadap suara Jokowi-Ma’ruf. “Kalau saya sebagai Dewan Pengarah, jangan!” kata JK.

“Alasannya tadi, berakibat lagi orang mengingat, ‘oh ini Pak Jokowi didukung oleh penista agama’. Kan bahaya itu. Bisa mengurangi suara lagi,” kata dia.

Sebelumnya Ahok dengan tegas mengatakan alasan bergabung dengan PDIP karena sudah sesuai dengan garis ideologinya. Ahok juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

“Memang hal ini sesuai dengan garis ideologi perjuangan saya,” kata Ahok di kantor Sekretariat PDIP Bali, Jalan Banteng Baru, Denpasar, Jumat, (8/12/2019). (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.