Kamis, 28 Maret 24

Breaking News
  • No items

Polisi yang Ngaku Setor Rp6 Miliar ke Kabareskrim, Ditekan Brigjen Hendra

Polisi yang Ngaku Setor Rp6 Miliar ke Kabareskrim, Ditekan Brigjen Hendra
* Agus Andrianto, Ismail Bolong, dan Hendra Kurniawan. (wartakota.info)

Obsessionnews.com– Ismail Bolong, polisi yang bicara soal uang setoran Rp6 miliar buat Kabareskim Polri Komjen Pol Agus Andrianto, mengaku karena ditekan oleh Brigjen Pol Hendra Kurniawan. Demikian diungkapkan Menko Polhukam Mahfud MD, Minggu (6/11/2022).

Menurut Mahfud, Ismail sudah meralat pernyataan tentang duit miliaran rupiah untuk Kabareskrim. Dia menyebut Ismail mengakui ada tekanan untuk membuat pernyataan teesebut.

“Sudah dibantah sendiri oleh Ismail Bolong. Katanya sih waktu membuatnya Februari 2022 atas tekanan Hendra Kurniawan. Kemudian Juni dia minta pensiun dini dan dinyatakan pensiun per 1 Juli 2022,” kata Mahfud melalui pesan singkatnya, Minggu (6/11).

Mahfud mengaku heran dengan isu mafia tambang yang mencuat kembali. Ia teringat dengan pernyataan Abraham Samad saat masih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Saat itu Samad menyebut Indonesia bisa bebas utang jika korupsi bidang tambang diberantas. Selain itu, setiap orang Indonesia bisa mendapat Rp20 juta per bulan jika hal itu terwujud.

Mahfud mengaku masih sering menerima laporan soal mafia tambang. Ia berencana menindaklanjuti hal itu bersama KPK.

“Nanti saya akan kordinasi dengan KPK untuk membuka file tentang modus korupsi dan mafia di pertambangan, perikanan, kehutanan, pangan, dan lain-lain,” ujar Mahfud.

Sebelumnya beredar video Ismail Bolong yang mengaku mengurus tambang-tambang ilegal. Dia berkata meraup uang miliaran rupiah dari hal itu.

Ismail juga mengaku telah berkoordinasi dengan Kabareskim Polri Komjen Pol Agus Andrianto terkait hal itu. Namun, belakangan ia mengklarifikasi pernyataan tersebut. (CNNIndonesia/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.