Kamis, 25 April 24

Polisi Telisik Gerakan Radikal di Gunung Sumbing

Polisi Telisik Gerakan Radikal di Gunung Sumbing

Temanggung, Obsessionnews – Menanggapi adanya pelatihan semi militer yang dilakukan sekelompok orang di Gunung Sumbing, Kabupaten Temanggung, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Alloysius Liliek Darmanto menegaskan, kegiatan tersebut belum secara resmi dikatakan sebagai pelatihan terorisme.

“Kata siapa itu teroris. Belum tahu ini teroris atau bukan. Jangan dijudge dulu,” jelasnya saat dihubungi obsessionnews.com, Sabtu (20/2/2016).

Meski begitu, Liliek tak menampik jika pelatihan itu bersifat semi kemiliteran. Menurutnya, masyarakat sekitar menemukan kegiatan mencurigakan yang dilakukan 50 orang di wilayah Gunung Sumbing. Sebelumnya, 50 orang tersebut memarkirkan mobil di salah seorang rumah warga.

“Jadi masyarakat melihat malam-malam kok ada sekelompok orang memakai PDL naik gunung. Kemudian masyarakat langsung melapor petugas kepolisian setempat,” jelas dia kemudian.

Petugas kemudian menggeledah mobil tersebut dan menemukan sejumlah senapan angin. Petugas pun mengamankan temuan itu dan membubarkan kegiatan.

“Karena latihan semi kemiliteran di tempat yang tidak wajar. Di tengah hutan,” tambahnya.

Saat ini, seluruh peserta kegiatan masih diperiksa secara intensif oleh pihak Kepolisian. Hal ini sebagai upaya preventif, terkait adanya kemungkinan pelatihan yang disinyalir sebagai kegiatan pelatihan anggota teroris.

Pihaknya menghimbau, agar masyarakat tidak gampang terpicu isu terorisme yang kerap beredar. Namun, Liliek juga mengapresiasi sikap warga sekitar yang tanggap dalam melaporkan adanya tindakan mencurigakan di lingkungan sekitar.

“Intinya ini sebagai bentuk kepekaan masyartakat dalam menanggulangi gerakan teroris,” tandasnya.

Sementara dari informasi yang dihimpun 50 orang itu diduga bagian dari Jamaah Anshorus Syariah (JAS). 30 dari 50 orang tersebut diindikasi berasal dari Solo. Sedangkan 20 orang lainnya adalah warga Gandurejo, Bulu, Temanggung, yang tergabung dalam JAS. Para peserta mengenakan sepatu PDL, celana hitam PDL, kaos JAS, rangsel punggung, alas tidur.

Sebelum mendaki, mereka transit di rumah Suparlan (33) yang berada di Dusun Jambon, Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu. Kemudian pada Jum’at (19/2/2016) sekitar pukul 08.30 WIB, rombongan dilangsir menuju Tegal Sikandang Wonotirto, menggunakan mobil Suzuki Carry bernopol AD 9122 NF dan L300 Ambulance bernopol AD 8921 SH.

Selanjutnya peserta berjalan kaki ke arah lereng Gunung Sumbing. Mereka dicurigai melaksanakan latihan di lahan Perhutan Sikendil Wonotirto. Lalu, pada pukul 16.00 WIB, Polres Temanggung menggerebek rumah Suparlan dan menemukan 5 pucuk senapan angin, 3 buah sangkur dan 1 tas yg berisi buku dan bendera lambang keagamaan.

Dalam penggerebekan, turut diamankan M (15) yang diketahui bertugas menjaga kedua mobil. Hingga kini, seluruh Barang Bukti diamankan Polres Temanggung. Petugas dibantu Brimob Polda Jateng masih melakukan penyisiran terkait keberadaan rombongan JAS di dalam hutan untuk dievakuasi. (Yusuf IH)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.