Kamis, 21 September 23

Akankah PKS Ikuti Jejak PAN Tinggalkan KMP?

Akankah PKS Ikuti Jejak PAN Tinggalkan KMP?

Jakarta, Obsessionnews – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) seperti halnya Partai Amanat Nasional (PAN) yang lahir di era reformasi identik dengan kekuasaan. Sejak 1999 hingga 2014 kader-kader PKS duduk sebagai menteri di era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono  (SBY).

Namun PKS absen menempatkan kader-kadernya di Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, PKS berada di dalam kubu Koalisi Merah Putih (KMP) yang mendukung Prabowo Subianto pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014. Sementara Jokowi didukung Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Karena sejak awal sudah terbiasa menjadi bagian dari kekuasaan, PAN merasa kurang nyaman berada di KMP , lalu memutuskan mendukung pemerintahan Jokowi dua minggu lalu. Berkat banting setir itu seorang kadernya, Soetrisno Bachir, mendapat posisi di Komite Ekonomi Nasional (KEN), lembaga nonkementerian yang berada langsung di bawah Presiden Jokowi.

Setelah kepergian PAN dari KMP, beredar rumor PKS juga akan mengikuti jejak PAN, yakni bergabung dengan koalisi parpol pendukung Jokowi.

Tetapi, rumor tersebut ditepis oleh Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufrie. Ia menyatakan PKS tetap setia untuk terus berada di KMP. Kesetiaan itu merupakan bentuk PKS menjaga keseimbangan (check and balance) di pemerintahan.

“Posisi kita tetap setia berada di KMP, ” ujarnya di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (13/9/2015) menjelang Musyawarah Nasional (Munas) IV PKS.

Mantan Menteri Sosial di era SBY ini menambahkan, komitmen dalam politik mestilah dijunjung tinggi. Ketika di awal PKS sudah memutuskan di KMP, maka hal itu tak akan diubah.

Salim menyatakan hakikatnya proses bernegara membutuhkan check and balances. Agar kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dapat dikontrol dan juga diawasi. Tanpanya potensi pemerintahan berjalan melenceng akan sangat besar.

“Nanti ujung-ujungnya rakyatlah yang akan dirugikan. Sebab rakyat pasti langsung terkena efek dari kebijakan yang dikeluarkan pemerintah,” jelasnya. ”Makanya PKS tida tertarik untuk keluar dari KMP.”

Munas ke-4 PKS akan diselenggarakan pada 14 – 15 September 2015 di Depok dengan mengangkat tema ‘Berkhidmat untuk Rakyat’. Adapun pembukaan munas diawali dengan Pesta Rakyat yang menampilkan bazaar dan juga para pedagang kecil yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan Cibubur, Minggu (13/9). (rol/arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.