Jumat, 26 April 24

Pilkada DKI Terparah, Politik Uang Masif dan Terstruktur

Pilkada DKI Terparah, Politik Uang Masif dan Terstruktur
* ilustrasi sembako. (ist)

Jakarta, Obsessionnews.com – Ketua Gerakan Pemuda Keadilan (Gema Keadilan DKI Jakarta) Renold Darmasyah mengatakan proses Pilkada Jakarta marak dengan kecurangan. “Ini bukan indikasi lagi, tapi fakta yang sangat jelas. Gak sembunyi-sembunyi lagi, bahkan seperti diguyur hujan sembako,” ungkap Renold, Selasa (18/4/2017) malam.

Semua kecurangan tidak sembunyi-sembunyi lagi tapi terang benderang di depan mata khususnya di Pulau Seribu, Kotamadya Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Renold dalam konferensi persnya menyatakan Pilkada Jakarta di Pulau Seribu, Kotamadya Jakarta Utara dan Jakarta Barat sangat sangat jelas sekali kecurangannya. Penegakkan aturan adalah hal yang logis untuk meminimalisir dampak pembagian politik uang tersebut. Bawaslu harus bertindak tegas.

Laporan relawan Gema Keadilan menemukan bahwa pembagian sembako, uang, kursi roda, kartu pembayaran non tunai, terjadi di daerah Marunda, Semper Barat, Semper Timur, Cilincing, Kalibaru, Sukapura, Rorotan, Kamal Muara, Kapuk Muara, Pejagalan, Penjaringan, Pademangan timur, Pademangan Barat, Tanjung Priok, Kebon Bawang, Sungai Bambu, Papanggo, Warakas, Sunter Agung, Sunjter Jaya, Pengangsaan Dua, Koja Utara, Koja Selatan, Tugu Utara, Tugu Selatan, Lagoa, Rawa Badak Selatan, Rawa Badak Utara.

Di Jakarta Utara hampir seluruh kelurahan terjadi pembagian sembako kecuali di Kelapa Gading, Ancol dan Perumahan Elit di Pluit. Jumlahnya 29 dari 32 Kelurahan atau 90,2% dari total kelurahan di Jakarta Utara telah terjadi politik uang mayoritas dalam bentuk pembagian sembako, uang tunai, kursi roda, pembagian hewan kurban sapi.

Di Jakarta Barat, lokasi penyebaran sembako adalah di Slipi, Kota Bambu Utara, Jati Pulo, Palmerah, Kemanggisan, Kota Bambu Selatan, Joglo, Meruya Utara, Meruya Selatan, Srengseng, Kembangan Utara, Kembangan Selatan, Kedoya Utara, Kedoya Selatan, Duri Kepa, Kamal, Tegal Alur, PEgadungan, Semanan, Taman Sari, Glodok, Keagungan, Maphar, Tangki, Mangga Besar, Tambora, Tanah Sereal, Roa Malaka, Pekajan, Jembatan Lima, Jembatan Besi dan Angke.

Tercatat 52 keluarahan dari 56 kelurahan atau 92,8% kelurahan di Jakarta Barat yang diguyur sembako. Sedangkan di Pulau Seribu, mayoritas diberikan hewan ternak sapi.

Renold juga menyatakan kekecewaan mendalam kenapa aparat hukum yang membiarkan hal tersebut terjadi. Di Tanggerang Selatan, pelaku pembagian sembako langsung Ditangkap. Ini perlu bukti nyata kesiapan aparat penegak hukum di Jakarta.

Ia menuturkan, Pilkada harusnya pertarungan ide gagasan bukan persaingan uang dan sembako. Politik uang adalah musuh demokrasi dan money politik adalah anak kandung dari korupsi. Tegasnya.

Di sisi lain ini, lanjutnya, menandakan adanya kepanikan kubu paslon sebelah melihat tren yg terus meningkat utk kemenangan anies sandi. Ada ketidakyakinan mereka akan kerja kerja selama ini. Bagi kami, ini adalah bukti bahwa masyarakat jakarta memang menginginkan gubernur yang baru, sambil mengakhiri pernyataannya. (Red)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.