Pilgub Jakarta: Nasdem Deklarasi Anies, Percepat Akselerasi Koalisi

Obsessionnews.com - Langkah Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal cagub pada Pilgub Jakarta bakal memengaruhi dinamika politik ke depan. Setidaknya bisa mempercepat akselerasi terbentuknya poros koalisi. Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan, terbukanya dua hingga tiga poros memungkinkan terjadi. Selain poros dari Koalisi Indonesia Maju dan PDIP yang masih wait and see, langkah Nasdem mengikuti PKS sudah bisa memastikan terpenuhinya tiket untuk Anies melenggang. Baca juga: Nasdem Deklarasikan Anies Jadi Bacagub Jakarta, Bebaskan Pilih Wakil "Pencalonan Anies oleh Nasdem mempercepat arah koalisi. Semakin cepat arah koalisi itu. Petanya seperti apa? Masih cair dan dinamis," kata Ujang kepada Obsessionnews.com di Jakarta, Selasa (23/7). Nasdem mendeklarasikan Anies dengan mempersilakan sosok yang pernah menyandang status capres nomor urut 1 menentukan siapa wakil yang bakal mendampingi. Anies diberi tenggat paling lambat 31 Juli 2024 untuk mengumumkan cawagub. Sikap Nasdem berbeda dari PKS yang sudah mendeklarasikan paslon cagub-cawagub satu paket yakni Anies-Sohibul Iman. Nasdem memberi keleluasaan kepada Anies kecuali mengambil kader partai besutan bos Media Group Surya Paloh sebagai cawagub. Baca juga: Anies Harap Peroleh Dukungan Banyak Parpol Maju di Pilkada Jakarta 2024 Langkah Nasdem membuat partai tersebut leluasa berkomunikasi ketimbang PKS yang upaya menduetkan Anies-Sohibul belum mampu partai lain untuk merapat. Sementara Waketum PKB Jazilul Fawaid mengaku senang Nasdem mendeklarasikan Anies. "PKB senang sekali karena bertambahlah partai yang mendukung Anies. PKB kan partai pertama yang sudah mengusung Anies, kan tinggal mengumumkan saja kan," kata Jazil. Sekalipun begitu, Jazil berharap PKS, Nasdem dan PKB bisa duduk bersama untuk membahas siapa kandidat wakil yang tepat untuk Anies. Baca juga: PKB Dukung Pendamping Anies Kader PDIP "Pengumuman sendiri-sendiri begini, itu kira-kira membuat PKB lebih yakin bahwa Anies akan mendapatkan perahu, tetapi apakah perahu itu utuh? Belum, sepanjang tiga-tiganya atau partai pengusungnya duduk bersama dan menentukan siapa pasangannya," ujarnya. Menurut Ujang, konstelasi yang mulai terbentuk sekarang ini bukan tidak mungkin mengalami pergeseran dalam perjalanannya. Dia menganggap masih mungkin PDIP-PKB mengusung paslon dengan membentuk poros baru. Gabungan kedua partai sudah memenuhi tiket untuk mengusung paslon cagub-cawagub. "Terjadi tiga poros? Mungkin. Bisa juga terjadi dua poros. Apakah PKB-PDIP bisa bersatu? Mungkin saja. Saat ini dinamikanya begitu cepat berkembang dan berubah-ubah hingga pendaftaran 27-29 Agustus semuanya dinamis," tuturnya. Anies mengaku masih membutuhkan dukungan dari partai-partai lain untuk merapat dan mendeklarasikan dukungan. Dia juga memastikan membangun komunikasi dengan banyak partai politik. "Harapannya kita akan bisa bekerja bersama dengan lebih banyak partai-partai yang lain," kata Anies. (Erwin)