Minggu, 2 April 23

Pidato Megawati Tidak Pantas Diumbar

Pidato Megawati Tidak Pantas Diumbar

Jakarta, Obsessionnews – Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Ikrar Nusa Bakti menilai, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Seokarnoputri tidak pantas memberikan pidato di depan kadernya yang disaksikan oleh jutaan masyarakat Indonesia ‎mengenai persoalan yang dihadapi oleh pemerintah dengan partai pendukungnya.

Menurut Ikrar, sekecil apapun masalah yang tengah dihadapi PDI-P dengan pemerintah tidak perlu diumbar di depan publik. Sebab, cara seperti itu justru bisa membuat peluang bagi partai lain untuk mencari-cari kelemahan pemerintah, dan menjadi bumerang untuk parpol pendukungnya.

“Saya kira mengungkapkan persoalan di pidato kongres tidak terlalu pantas,” ujar Ikrar di Jakarta, Sabtu (11/4/2015).

Ikrar mengatakan, bila Megawati ingin mengkritik Presiden Joko Widodo, bisa disampaikan pada forum internal dan tertutup, tidak diumbar di depan publik. Ia tidak mempersoalkan adanya kritikan dari partai pendukung untuk pemerintah, namun harus disampaikan dengan tertentu.

“Kritik terhadap pemerintah dari parpol pendukung untuk internal saja, tidak usah keluar ke media massa,” katanya.

Selain itu, Ikrar juga menilai selain penempatan yang kurang tepat, penggunaan kata yang disampaikan oleh Megawati juga kurang tepat, teralu kasar. Mestinya, kata dia, kritikan itu bisa disampaikan dengan cara yang lebih halus, tanpa harus menghilangkan maknanya. ‎

“Misal Presiden dan Wakil Presiden harus berkomunikasi dengan partai ketika mengambil keputusan baik untuk pemerintah atau pengangkatan orang-orang, saya kritik keras,” jelasnya.

Diketahui, dalam pidatonya pada Kongres PDI-P, Megawati melontarkan kritik kepada Presiden Jokowi dan wakilnya Jusuf Kalla. Megawati merasa semenjak Jokowi menang menjadi Presiden, dirinya susah melakukan komunikasi. Ia meminta kepada Presiden, agar tidak lupa sejarah dan tetap berpegang pada konstitusi.

‎Sebagai partai pendukung yang memiliki suara terbesar, Megawati merasa partainya sudah banyak memberikan kontribusi untuk memenangkan Jokowi sebagai presiden. Namun, kenyataannya, sekarang Jokowi dianggap telah lupa dengan PDI-P dan partai pendukungnya. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.