Jakarta, Obsessionnews – Petugas dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta turun langsung ke RT 14/RW 04 Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/3). Berkaitan dengan matinya puluhan unggas di sana dan terinveksi flu burung, Selasa (15/3) lalu.
Petugas medis yang datang menggunakan pakaian khusus tampak melakukan disinfeksi terhadap kandang-kandang unggas di Cilandak. Serta melihat kuburan dari bangkai-bangkai unggas yang telah dibakar, mengecek apakah sudah aman secara medis. Sehingga tidak menularkan ke manusia.
“Petugas kami akan terus mengawasi kawasan Cilandak, dan meminta masyarakat waspada dalam waktu kurang lebih 14 hari. Di sekitar radius 25 meter harus waspada,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi di Jakarta, Senin (21/3).
Baca juga:
Panaja Vaksi Flu Burung Undang WHO
Usut Siti Fadilah, KPK Periksa Cici Tegal
Koesmedi mengatakan, Dinkes akan menyiagakan tenaga medis di lokasi paparan flu burung tersebut. Biasanya, Koesmedi mengatakan, kalau ada masalah seperti ini Dinkes menugaskan puskemas untuk memantau ketat lokasi itu.
Dia mengatakan menyusul 85 persen penderita virus H5N1 meninggal dunia pemaparan virus itu juga harus diantisipasi dengan meminimalisasi peternakan unggas di dalam kota.
Lagipula, itu berdasarkan Perda nomor 5 tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengendalian, Pemeliharaan, dan Peredaran Unggas. “Dan instruksi gubernur juga sudah tidak boleh ada lagi peternakan dalam kota dan pemotongan di perumahan,” katanya.
Koesmedi mengatakan berdasarkan catatan, sebanyak 21 kecamatan pernah menjadi lokasi timbulnya virus fu burung di Ibu Kota. Dia mengatakan, di kawasan Cipete ada tahun lalu dan menjadi salah satu lokasi kemuncuan virus mematikan itu. Beruntung virus tersebut tidak merenggut korban jiwa. “Terakhir pasien meninggal pada 2014 di Cakung,” katanya.
Kasus unggas terinfeksi flu burung terjadi di RT 14/RW 04 Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Puluhan unggas mati mendadak pada Selasa (15/3). Penduduk baru melaporkan ke Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Selatan pada Rabu (16/3), kemudian langsung diambil sampel dan langsung dilakukan uji laboratorium.
Hasil dari uji laboratorium itu keluar Kamis (17/3), menyatakan positif flu burung sehingga Jumat (18/3) Sudin KPKP Jaksel langsung memusnahkan dan desinfeksi di kandang-kandang unggas dan lokasi sekitar. (rez)