Kamis, 28 Maret 24

Breaking News
  • No items

Petahana Boleh Maju Pilkada, Ganjar Ajak Tebak-Tebakan

Petahana Boleh Maju Pilkada, Ganjar Ajak Tebak-Tebakan

Semarang, Obsessionnews – Dikabulkannya permohonan uji materi Pasal 7 huruf r Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah oleh Mahkamah Konstitusi (MK) mendapat beragam tanggapan dari berbagai pihak. Ada yang mengecam, tak sedikit pula yang mendukung.

Meski begitu tanggapan unik disampaikan Gubernur Jawa, Ganjar Pranowo saat ditemui awak media, Jum’at (10/7/2015). Politisi PDI-P ini mengajak “tebak-tebakan” terkait istri Walikota Pekalongan, Basyir Ahmad apakah akan maju dalam pilkada mendatang atau tidak. “Mari kita tebak-tebakkan apakah nyonyanya (istri Wali Kota Pekalongan) maju atau tidak,” sebut Ganjar.

Berdasarkan putusan MK, keluarga petahana tetap diijinkan maju sebagai calon pengganti kepala daerah. Menurut Ganjar, dianulirnya keputusan tersebut wajib dilaksanakan karena sudah menjadi produk hukum dari MK.

Ganjar menceritakan saat Basyir datang menghadap, dirinya dijanjikan surat pernyataan yang menegaskan bahwa Balqis tidak akan maju menggantikan posisi Walikota Pekalongan. Namun, sampai sekarang surat tersebut tidak pernah terealisasi.

“Hingga saat ini surat tidak pernah saya terima. Sekarang, sudah tidak berlaku. Wong sudah ada putusan MK,” terang pria berambut putih itu.

Terlebih, saat pilkada serentak, dia menilai banyak keluarga petahana yang bakal ikut mendaftar. Mereka yang ikut akan “nguplek” di keluarga kerabat petahana. Maka dari itu ia meminta masyarakat agar jeli melihat calon pemimpin.

“Anak, cucu, kakak, adik, istri, suami akan ikut mendaftar. Kita lihat saja” lanjutnya.

Menurutnya, apabila calon pemimpin yang berasal dari keluarga petahana memiliki track reccord politik baik, ia tidak mempermasalahkan. “Namun jika calon tidak memiliki kesiapan politik, masyarakat harus jeli dalam menentukan pilihan,” imbuh Ganjar.

Dampak terburuk, lanjutnya, dari sebuah politik dinasti ialah money politic. Dengan kekuatan finansial yang besar, mereka akan berusaha mempengaruhi masyarakat untuk memilih calon tersebut tanpa menggunakan cara baik.

Sejatinya, politik dinasti juga dipraktikan di negara maju. Dia mencontohkan keluarga Kenedy di Amerika Serikat yang memiliki kekuasaan di lingkup keluarga. Namun, mereka mempersiapkan calon petahana dengan sangat baik. Mulai dari segi pendidikan formal, hingga politik.

Sebelumnya, Wali Kota Pekalongan Basyir Ahmad menegaskan dihadapan awak media tidak akan mengajukan sang istri. Dia bahkan berani mengatakan 99% istrinya tidak akan maju sebagai calon kepala daerah. Meski begitu, masih tersisa 1% peluang kemungkinan Balqis untuk meendaftar sebagai wali kota pekalongan dari Partai Golkar untuk periode berikutnya.

Saat itu juga, Basyir berujar peluang 1% adalah karena tidak ada yang pasti di dunia ini. Akan tetapi pernyataan tersebut berubah kemarin Kamis (9/7/2015). “Sekarang ini calon wali kota harus mendapatkan survei yang baik agar mendapatkan rekomendasi. Karena partai, acuannya adalah hasil survei,” kata dia. (Yusuf IH)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.