Sabtu, 20 April 24

Pesona Adzan dan Sopan Santun Masjid-masjid di Makkah dan Madinah

Zabur bukan hanya berisi ajaran langit yang indah dan mempersatukan umat manusia di zamannya, tapi ia adalah irama dan musik itu sendiri. Ketika Daud beribadah, ketika ia mengangkat barang ke pundak untanya, ketika ia duduk bercengkerama dengan keluarga dan umatnya, Zabur dibacakan lalu bukan hanya anak manusia hanyut di dalamnya, tapi juga gunung-gunung, pohon-pohon, juga burung-burung di ujung awan. Dalam bahasa Ibrani, kata zabur dalam bahasa Arab memang dipersamakan dengan kata ‘’zimra’’ yang berarti “lagu dan musik.”

Bukti bahwa Zabur adalah irama, lagu, dan musik itu sendiri diabadikan oleh Allah SWT dalam Quran surat Shad [38]: ayat 18 – 19: ‘’Kami tundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) di waktu petang dan pagi; (kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul, masing-masing amat taat kepada Allah.”

Dari cara Allah mengabadikan kisah Daud ini mestinya umat manusia menangkap pesan yang sangat dalam dari langit itu bahwa seperti Daud itulah mestinya umat manusia memperlakukan sekaligus memfungsikan suara-suara dan irama-irama dari langit. Zabur, juga sekarang adzan, mestinya sejak awal harus diperlakukan sebagai sarana untuk memanjakan telinga dan membelai hati umat manusia, bahkan binatang, pohon-pohon, juga gunung-gunung. Dari sinilah kita bisa paham mengapa pemerintah Arab Saudi sangat ketat menyeleksi petugas muadzin, imam shalat, juga pengurus masjid-masjid. Mereka digaji karena suara-suara mereka yang empuk dan memukau!

Pages: 1 2 3 4 5 6

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.