Surabaya, Obsessionnews – Kesadaran perusahaan di Jawa Timur untuk mengikutkan karyawannya dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ketenagakerjaan masih rendah.
Berdasarkan data, terdapat 36.280 perusahaan di Jatim dengan jumlah tenaga kerja mencapai 2,9 juta pekerja, namun yang ikut program BPJS ketenagakerjaan di sektor formal swasta baru 1,3 juta pekerja. Sedangkan untuk sektor informal dari 171.973 pekerja, baru 119.938 pekerja yang ikut dalam program BPJS ketenagakerjaan.
“Angka ini tentunya jauh dari yang diharapkan para pekerja/buruh, khususnya di sektor formal,” ungkap Kepala Divisi Hubungan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan, Ahmad Hafiz di Surabaya, Jumat (10/7/2015).
Hafiz mengatakan, di lingkup pemerintahan kabupaten/kota seharusnya melakukan upaya keras, untuk melaksanakan program tersebut.
“Terkadang kebijakan di pemerintah pusat bisa berbeda pelaksanaannya di daerah,” terangnya.
Hafiz menambahkan, bagi kabupaten/kota yang belum siap untuk melaksanakan komitmen maka akan dianggarkan melalui Perubahan APBD Tahun 2015.
“BPJS merupakan revolusi pelayanan di bidang kesejahteraan sosial bagi seluruh warga masyarakat sesuai profesinya, karenanya dalam masa transisi seperti ini semua pihak harus ikut terlibat,” tambahnya.
Sinergitas BPJS Ketenagakerjaan dengan pelayanan satu pintu sebagai gerbang dari semua kab/kota di Jatim harus ditindaklanjuti dengan kerjasama teknis.
“Di Indonesia saat ini sudah ada 239 kerjasama PTSP, diantaranya berada di Jatim. Targetnya adalah seluruh kab/kota di Indonesia, karena peran pemerintah provinsi dan kab/kota sangat penting untuk mewujudkan kesejahteraan bagi Warga Negara Indonesia,” pungkasnya. (GA Semeru)