
Jakarta, Obsessionnews – Meski Indeks harga batubara global tahun 2014 turun 24 persen dibanding tahun sebelumnya. PT Bukit Asam (PTBA) Muara Enim Sumatera Selatan mengalami kenaikan sebesar 15 persen atau Rp.723.635, dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp.629.737.
“Ini merupakan prestasi yang menempatkan PTBA sebagai urutan teratas diantara tambang batubara nasional dalam hal perolehan Laba Bersih (Net Profit Margin) sebesar 15,4 persen, dengan Laba Kotor (GrossProfit Margin) sebesar 30,8 persen dan Laba Operasi (Operating Profit Margin) sebesar 17,7 persen,” kata keterangan dari Sekretaris PTBA Joko Pramono, Senin (30/3), Jakarta.
Sedangkan Volume penjualan PTBA tahun 2014 sebesar 17,96 juta ton. Ini merupakan kontribusi dari produksi dan pembelian batubara dari pihak ketiga sebesar 18,17 ton, masing-masing produksi unit pertambangan tanjung enim sebesar 15,50 ton. Produksi dari anak perusahaan PT. International Prima Coal sebesar 0,85 juta ton dan pembelian batubara dari pihak ketiga oleh anak perusahaan PT.Bukit Asam Prima sebesar 1,80 juta ton.
“Tahun 2015, PTBA merencanakan volume penjualan sebesar 24 juta ton atau 33 persen lebih tinggi dibanding volume penjualan tahun sebelumnya,” ujar Direktur Utama PTBA Milawarma dalam pers konfernsi Rapat Umum Pemegang Saham 2015 PTBA.
Demikian juga dengan volume produksi dan pembelian batubara dari pihak ketiga direncanakan sebesar 23,70 juta ton atau naik 33 persen, dibanding volume produksi dan pembelian tahun 2014, dengan rincian 15,88 juta ton dari unit pertambangan Tanjung Enim, 0,9 juta ton dari PT. International Prima Coal dan pembelan batubara oleh PT. Bukit Asam Prima sebesar 2,43 juta ton.
Untuk mendukung transportasi batubara dari lokasi tambang di Tanjung Enim menuju pelabuhan tarahan dan dermaga Kertapati, untuk tahun 2015 PT.Kereta Api dengan tambahan armada serta peningkatan kapasitas intrastruknyta sudah menyatakan kesanggupannya untuk mengangkut batubara sebesar 18,97 ton dibanding tahun sebelumnya sebesar 14,85 juta ton. (Popi Rahim)