Jumat, 8 Desember 23

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2014 Hanya 5.12%

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal  Kedua 2014 Hanya 5.12%

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2014 hanya 5,12 persen, atau mengalami perlambatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan pertumbuhan semester pertama 2014 tercatat sebesar 5,17 persen dibanding periode enam bulanan tahun lalu.

Kepala BPS, Suryamin, meski kondisi ekonomi global relatif membaik seiring pertumbuhan di negara-negara utama seperti Amerika Serikat, Jepang, China, India dan Uni Eropa, namun di Asia Tenggara justru relatif melandai.

Selain itu, lanjutnya, melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia juga disebabkan sektor pertambangan dan penggalian yang mengalami pertumbuhan negatif 0,15 persen. Hal ini merupakan dampak dari pembatasan ekspor mineral mentah.

“Jadi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) triwulan kedua tahun ini secara year-on-year 5,12 persen dibanding periode yang sama tahun 2013, yang masih bisa tumbuh 5,67 persen. Dan PDB secara q-to-q atau dibanding triwulan pertama tumbuh 2,67 persen,” kata Suryamin di Jakarta, Selasa (5/8), seperti dilaporkan Antara.

Dia merincikan, nilai PDB Indonesia pada kuartal kedua secara tahunan berasarkan harga konstan sebesar Rp2.480,8 triliun. Sedangkan PDB atas dasar harga berlaku atau deflator pada periode ini sebesar Rp724,1 triliun.

“Perlambatan pertumbuhan ekonomi itu juga dipengaruhi oleh melambatnya industri pengolahan. Perlambatan industri pengolahan terutama di sektor manufaktur seperti tekstil, barang dari kulit dan alas kaki yang tahun lalu bisa tumbuh 6,59 persen, sekarang hanya 3,32 persen,” jelasnya.

Lebih lanjut Suryamin menjelaskan, PDB kuartal kedua secara year-on-year didorong sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh 9,53 persen, diikuti sektor konstruksi 6,59 persen, sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan. Sementara itu, faktor pendorong PDB secara kuartalan tertinggi di sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang tumbuh 4,17 persen, lalu sektor konstruksi 4,16 persen, dan sektor industri pengolahan 2,70 persen.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.