Selasa, 30 Mei 23

Pertemuan SBY-Jokowi di Bali Hanya Bicara Transisi Kepemimpinan

Pertemuan SBY-Jokowi di Bali Hanya Bicara Transisi Kepemimpinan

Jakarta – Pertemuan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Calon Presiden terpilih 2014 – 2019, Joko Widodo (Jokowi) di pulau Bali beberapa waktu yang lalu tidak membicarakan hal yang istimewa. SBY mengaku, kalau pertemuan dirinya dengan Jokowi itu hanya membahas mengenai transisi kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden RI  2014 mendatang, sehingga pemerintahan yang baru nanti dapat berjalan dengan baik dan lebih siap.

“Saya sebagai presiden yang mengemban tugas untuk memberi informasi dan keterangan agenda kenegaraan dan pemerintahan yang berlangsung saat ini sampai awal tahun depan. Sehingga pemerintahan baru lebih siap,” ujar SBY kepada wartawan di Cikeas, Selasa (2/9/2014).

Selain memberikan informasi, lanjut SBY, dirinya juga menepis anggapan adanya deal-deal politik pada pertemuan tersebut. Kata SBY, pertemuan ini hanya sebatas membicarakan tentang transisi pemerintahan. “Pertemuan itu resmi, saya sebagai kapasitas Presiden RI dan Joko Widodo sebagai presiden terpilih,” terangnya.

Sementara itu, Juru Bicara Koalisi Merah Putih, Tantowi Yahya menegaskan pertemuan para petinggi Koalisi Merah Putih di kediaman SBY di Puri Cikeas, Jawa Barat, mempertegas bahwa Partai Demokrat berada di posisi Koalisi Merah Putih. Oleh karena itu, Koalisi Merah Putih akan terus mengawasi jalannya pemerintahan pasangan Jokowi – JK.

“Koalisi Merah Putih secara permanen melakukan pengawasan terhadap Jokowi-JK,” ujar Tantowi.

Menurut Tantowi, pada pertemuan hari ini di Cikeas, bahwa SBY memposisikan partainya sebagai penyeimbang di pemerintahan Jokowi-JK dan SBY pun secara resmi berbicara atas nama Presiden RI.

Pengawasan terhadap pemerintahan Jokowi-JK akan dilakukan di parlemen. Bahkan nantinya Koalisi Merah Putih tak hanya melontarkan kritik, tapi juga memberikan masukan-masukan atau solusi di pemerintahan Jokowi-JK.

“Koalisi merah putih secara permanen akan memberikan pengawasan penuh terhadap pemerintahan (Jokowi-JK). Pengawasan akan dilakukan di parlemen,” tutur Tantowi.

Selain tentang pengawasan pemerintahan Jokowi – JK tersebut, SBY juga menilai langkah Prabowo Subianto – Hatta Rajasa yang melakukan gugatan hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) ke Mahkamah Konstitusi (MK) adalah hal yang wajar. Karena, langkah tersebut masih berada dalam koridor berdemokrasi.

“Itu sah menurut nilai-nilai demokrasi. Jika Prabowo-Hatta mengambil jalan membawa ke MK itu semua berada di koridor demokrasi,” jelas SBY.

Dikesempatan yang sama pula SBY mengungkapkan bahwa Koalisi Merah Putih telah mengakui Jokowi – JK sebagai pemenang hasil Pilpres 2014. Namun hasil kemenangan yang didapat pasangan nomor urut dua itu  tidak berbeda jauh dengan pasangan nomor urut satu, Prabowo-Hatta.

“Pasangan Prabowo-Hatta juga memperoleh suara yang cukup tinggi,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, sejumlah petinggi Koalisi Merah Putih mendatangi kediaman SBY di Puri Cikeas diantaranya Hatta Rajasa, Idrus Marham, Fadli Zon, Tantowi Yahya serta Zulkifli Hasan, Romahurmuzy dan Hidayat Nurwahid. (Pur)

 

Related posts