Selasa, 16 April 24

Pertamina Perkuat Infrastruktur Hilir di Nusa Tenggara Timur

Pertamina Perkuat Infrastruktur Hilir di Nusa Tenggara Timur
* Direktur Logistik,  Supply  Chain  dan  Infrastruktur Pertamina  Gandhi  Sriwidodo  meresmikan groundbreaking pengembangan Terminal BBM Maumere, di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Senin (30/7/2018). (Foto: Pertamina)

Maumere – Pertamina terus memperkuat  infrastruktur  hilir  dalam  rangka mendistribusikan  BBM  dan  LPG. Hari ini, Senin (30/7/2018), Direktur Logistik,  Supply  Chain  dan  Infrastruktur Pertamina  Gandhi  Sriwidodo  meresmikan groundbreaking pengembangan Terminal BBM Maumere, di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Menurut Gandhi, proyek pengembangan Terminal BBM Maumere akan meningkatkan kapasitas tangki timbun BBM dari 20.000 Kiloliter (KL) menjadi lebih dari 85.000 KL dan berperan sebagai point supply utama di wilayah Nusa Tenggara Timur.  “Nantinya wilayah seperti Bima, Waingapu, Reo, Kalabahi, Atapupu, Larantuka hingga ke Kupang akan menerima BBM dari Terminal BBM Maumere ini,” jelasnya.

Gandhi mengungkapkan, pemilihan Terminal BBM Maumere sebagai point supply utama didasarkan pada pertimbangan lokasi Maumere yang strategis sebagai pusat (center of gravity) Wilayah Nusa Tenggara Timur dan didukung dengan kondisi perairan dalam yang memungkinkan Pertamina membangun dermaga kapal tanker berukuran besar yang dapat disandari kapal dengan ukuran hingga 50.000 DWT (kategori MR).

“Rencananya, proyek akan selesai pada tahun 2020 mendatang. Dengan selesai proyek ini, Kabupaten Sikka akan memiliki peran strategis di antara wilayah Propinsi NTT lainnya dikarenakan BBM yang ada di Propinsi NTT ini akan disuplai dari Terminal BBM Maumere. Dengan peran strategis tersebut, kami juga berharap proyek pengembangan terminal BBM Maumere ini juga akan memiliki dampak yang positif bagi perkembangan perekonomian daerah, dan geliat pembangunan Kabupaten Sikka ke depan,” imbuhnya.

Saat ini Pertamina juga sedang membangun Terminal LPG  di wilayah NTT lainnya, yaitu di daerah Bima dan Kupang yang masing-masing berkapasitas 1.000 MT. Pembangunan Terminal LPG ini bertujuan untuk menyukseskan program pemerintah yaitu konversi BBM ke LPG untuk rumah tangga dan industri kecil sehingga masyarakat NTT mendapatkan energi yang lebih murah dan berkualitas.

“Apa yang kami upayakan saat ini sejalan dengan program nasional pemerintah khususnya pemerataan pembangunan infrastruktur di wilayah timur Indonesia. Semoga masyarakat NTT dapat mendukung kelancaran proyek-proyek tersebut,” harapnya. (Adityo/Pertamina)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.