Kamis, 1 Juni 23

Pertamina Akuisisi Perusahaan Oli Thailand

Pertamina Akuisisi Perusahaan Oli Thailand

Jakarta -Perluasan pasar di sejumlah negara terus dilakukan PT Pertamina Lubricants. Salah satu langkah untuk menggapai obsesi itu, anak usaha Pertamina ini tengah memproses akuisisi pabrik pelumas di Thailand.

Direktur Utama Pertamina Lubricants Suprianto Dwi Hutomo mengatakan, saat ini perusahaannya sedang fokus memasuki pasar luar negeri salah satunya adalah pasar Asia Pasifik. Pasalnya, pasar tersebut terbesar di dunia.

“Kita pilih beberapa negara yang kita kembangkan, Asia Pasifik pengguna oli terbesar di dunia, 38-40 persen,” kata Suprianto, Rabu (16/7/2014).

Ia mengungkapkan, untuk menunjang pasar tersebut, anak usaha PT Pertamina (Persero) akan mengakuisisi perusahaan oli di Thailand dengan kapasitas produksi 20 ribu Kilo Liter (Kl).

“Asia Pasifik fokus di Thailand dan Indochina, Thailand ini punya kekhususan di Thailand ini kita akuisisi di sana. Kita akuisisi company yang memiliki fasilitas produksi 20 ribu kl, itu untuk memenuhi pasar Thailand dan Indochina,” tuturnya.

Menurut Suprianto, saat ini proses akuisisi sedang memasuki tahap akhir. Ditargetkan tahun ini proses tersebut bisa selesai.

“Memasuki tahap akhir, semoga 3-4 bulan bisa mendirikan PT Pertamina Lubricant Thailand, itu akan memenuhi pasar Indochina kita suplay disitu,” ungkapnya yang enggan menyebut besaran nilai akuisisi tersebut.

Suprianto mengklaim, PT Pertamina Lubricants telah menguasai 60 persen pasar domestik. Di mana target pendapatan tahun ini sekitar Rp 9 triliun dan target penjualan 6 juta liter. Saat ini potensi konsumsi oli domestik mencapai 800.000 kilo liter per tahun.

Sedangkan, tambahnya, produk dari lubrikan selama ini mampu memenuhi sebesar 450.000 kilo liter dari kebutuhan per tahun.

“Kita bicara pasar domestik, sampai hari ini masih menguasai pasar pelumas domestik 60 persen, jadi tuan rumah di negara sendiri,” katanya.

Supriyanto menegaskan, sejak November 2013 yang lalu pelumas Pertamina telah mampu merajai pasar domestik karena menjual oli berkualitas bagus dengan harga kompetitif.

Dirinya menjelaskan, Pertamina mampu memproduksi oli dengan kualitas bagus berkat penggunaan teknologi yang tidak konvensional. Tentu saja, penerapan teknologi modern tersebut pada pabrik yang berada di Gresik.

“Pertamina punya fasilitas produksi sangat modern. Cilacap konvensional, bikin oli 100.000 kilo liter makan waktu 6-8 jam, kalau di Gresik teknonya beda maka 100.000 kilo liter bisa diblanding 1-2 jam. Kita juga punya fasilitas di Jakarta yang masih dalam pembangunan,” tuturnya.

Sementara itu, tambahnya, nantinya produksi oli pelumas tersebut juga di ekspor ke 24 negara di antaranya China, Australia, Singapura dan Afrika, tambahnya.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.