Sabtu, 20 April 24

Persoalan Visa Haji Jadi Hambatan dan Merembet ke Yang Lain

Persoalan Visa Haji Jadi Hambatan dan Merembet ke Yang Lain

Bandung, Obsessionnews – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ledia Hanifa mengingatkan agar permasalahan visa haji tidak terjadi di tahun depan. “Terlambatnya visa haji di tanah air berdampak pada permasalahn lain di tanah suci,” ujar Ledia, Selasa (15/9/2015).

Ledia mencocontohkan ada koper jamaah sudah tiba di tanah suci, pemiliknya belum bisa berangkat karena visa belum keluar, selain itu jamaah yang tertahan soal visa ini jadi terpisah dari rombongan karena hingga jadwal berangkat tiba visa belum siap.

“Akibat lanjutannya sebagian jamaah yang dimajukan jadwalnya sebagai pengganti jamaah yang visanya belum siap tiba di tanah suci dengan mengenakan gelang informasi yang tidak sama dengan alamat tinggal yang tersedia dan ini cukup membingungkan dan merepotkan setibanya di tanah suci,” tegasnya.

Perubahan jadwal ini juga membuat panitia haji di tanah suci harus melakukan regrouping dan memindahkan alamat. Pembimbing ibadah, ketua rombongan, semua harus mengantisipasi perubahan. Bahkan petugas medis sampai harus mencari-cari pasien mereka.

“Regrouping ini sama sekali bukan perkara mudah. Pembimbingan dan pengontrolan menjadi lebih sulit dilakukan. Padahal calon jamaah haji Indonesia banyak yang merupakan orang lanjut usia, jamaah resti (yang memiliki resiko tinggi dalam urusan kesehatan) atau gabungan keduanya,” tandasnya.

Ledia mengakui dalam beberapa momen sidak di tanah suci kerapkali menemukan permaslahan yang masih saja terulang, yaitu pemadatan jamaah dalam satu ruangan dan bercampurnya jamaah laki-laki dan perempuan.

“Setiap jamaah haji berhak atas ruang minimal 4m persegi di dalam satu ruangan,” ucapnya. Namun ketentuan ini masih banyak yang dilanggar. Satu kamar ukuran kecil rata-rata diisi sampai 6 jamaah. Bahkan ada satu kamar berisi 11 jamaah, 8 diantaranya lansia dan hanya memiliki satu kamar mandi. “Hal ini sama sekali tidak sesuai ketentuan, begitu pula petugas kesehatan laki-laki dan perempuan ada yang ditempatkan dalam satu kamar, padahal sudah sejak tiga tahun lalu kita secara tegas telah melarang adanya penempatan laki-laki dan perempuan dalam satu kamar,” tandas Ledia

Permasalahan tersebut segera ditindaklanjuti dengan melakukan perombakan karena terkait hak jamaah, namun Ledia khawatir masih ada beberapa pondokan yang punya masalah serupa tetapi belum terungkap, apalagi jamah haji belum tiba semua sehingga penumpukan jamaah belum nampak. (Dudy Supriyadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.