
A.Rapiudin
Jakarta- Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi X meminta Perpustakaan Nasional membuat program yang bersifat nasional agar rakyat Indonesia gemar membaca. Karena itu, Perpustakaan Nasional perlu menyebar paket-paket buku ke berbagai tempat yang menjadi sentra-sentra masyarakat, seperti perpustakaan daerah, taman baca, rumah baca, karang taruna, masjid, dan lainnya.
Permintaan tersebut mencuat saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X DPR dengan Kepala Perpustakaan Nasional Sri Sularsih beserta jajarannya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/4).
Anggota Komisi X DPR Irsal Yunus menyebut, kegemaran membaca masyarakat Indonesia masih rendah. Karena itu, perpustakaan di semua tingkatan harus diberdayakan dan difungsikan untuk membuat rakyat gemar membaca.
“Jadi, harus dibuat program untuk mendukung rakyat gemar membaca,” ujar politisi PDIP tersebut.
Setali tiga uang, koleganya di Komisi X DPR, ItetTridjajati Sumarijanto mengatakan, perpustakaan sesungguhnya menjadi dasar atau fondasi untuk mencerdaskan bangsa Indonesia. Untuk melihat peran perpustakaan di negara lain yang memiliki program gemar membaca, Perpustakaan Nasional perlu melakukan studi banding ke luar negeri.
Politisi PDIP ini menyarankan agar Perpustakaan Nasional melakukan studi banding ke India ketimbang Singapura. Kondisi Indonesia dan India itu hampir sama dimana rakyatnya belum mempunyai kegemaran membaca. Sedangkan, kalau dengan Singapura, kondisinya berbeda karena negeri jiran itu sudah lebih maju dan kegemaran membaca rakyat sudah dimulai sejak usia dini.
Anggota Komisi X Raihan Iskandar menambahkan, untuk menumbuhkan kegemaran membaca tersebut maka perlu ada karya besar yang sebagai momentum bangkitnya gemar membaca di masyarakat. Karya yang ditulis seorang ahli di bidangnya itu bisa mendorong masyarakat menggemari buku-buku bacaan. (rud)