Kamis, 25 April 24

Pernyataan Ketua Mapala Unisi Soal Tragedi The Great Camp XXXVII

Pernyataan Ketua Mapala Unisi Soal Tragedi The Great Camp XXXVII
* Dari kanan ke kiri Ketua Mapala Unisi UII Imam Noorizky, senior Mapala Unisi UII Achiel Suyanto, dan Ketua Panitia TGC XXXVII Wildan Nuzula.

Yogyakarta, Obsessionnews.com – Ketua Mapala Unisi Universitas Islam Indonesia (UII) Imam Noorizky menuturkan permohonan maafnya atas kejadian pada Diksa The Great Camping (TGC) ke-37 yang menewaskan tiga pesertanya.

Imam menyampaikan permohonan maaf tersebut kepada orangtua dan keluarga almarhum, seluruh keluarga besar UII, seluruh organisasi pecinta alam, penggiat alam bebas, hingga masyarakat Indonesia pada umumnya. Ia juga mengatakan, pihaknya siap menerima konsekuensi jika terbukti bersalah. Pernyataan tersebut, Imam ungkapkan saat jumpa jumpa pers di Hall UII Jalan Cik Ditiro, Yogyakarta, Jumat (27/1/2017).

Berikut pernyataan lengkapnya:

Rasa duka mendalam bagi saya pribadi selaku ketua Mapala Unisi, pengurus, dan keluarga besar Mapala Unisi, dan UII, atas musibah yang terjadi pada tahapan dasar pendidikan ‘The Great Camp XXXVII’ Mapala Unisi.

Secara pribadi, saya sebagai individu dan Ketua Mapala Unisi, menyesalkan musibah ini sampai terjadi dan tentu rasa bersalah itu tentu berada di atas pundak kami karena musibah itu terjadi dalam kepengurusan Mapala Unisi saat ini.

Saya selaku Ketua Mapala Unisi mengungkapkan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya dan setulus-tulusnya, atas berpulangnya saudara, sahabat, dan adik kami Syaits Asyam, Muhammad Fadli, dan Ilham Nur Padmy Listia Adi kepada kedua orangtua dan seluruh keluarga almarhum, kami mendoakan semoga almarhum khusnul khotimah dan dimuliakan di sisi Allah SWT.

Selanjutnya, kami memohon maaf yang sangat tulus kepada kedua orangtua dan seluruh keluarga almarhum atas musibah dan duka ini. Sangat jujur kami sampaikan bahwa kami sangat merasakan rasa duka ini, permohonan maaf kami sampaikan ke seluruh keluarga besar UII, segenap civitas akademik, alumni, dan seluruh rekan-rekan mahasiswa karena perbuatan kami yang telah mencoreng nama besar almamater yang kita banggakan ini.

Mapala Unisi akan menyerahkan sepenuhnya proses ini kepada tim yang telah dibentuk dan akan menerima apapun hasil yang di dapatkan oleh tim saat ini dengan terbuka dan lapang dada, dan juga apabila dari hasil investigasi dan pencari fakta didapatkan, kejanggalan seperti mengarah kepada adanya kekerasan fisik sehingga menyebabkan adanya korban jiwa, saya selaku Ketua Mapala Unisi dan pengurus siap mempertanggungjawabkan itu semua, jika memungkinkan untuk dijadikan bukti pidana yang akan ditangani oleh pihak kepolisian, maka kami akan bersikap kooperatif, dan menjunjung tinggi proses hukum tersebut, dan kita smeua akan mengawal proses hukum tersebut.

Selagi lagi saya ucapkan, mohon maaf kepada kedua orangtua, dan keluarga almarhum beserta keluarga besar UII dan civitas akademik, dan anggota mapala unisi. (Gia)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.