Selasa, 30 Mei 23

Pernak-pernik Kampus di Diponegoro Apparel Shop

Pernak-pernik Kampus di Diponegoro Apparel Shop
* Diponegoro Apparel Shop (DAS) yang menjual berbagai pernak-pernik berbau kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah. (Foto-foto: Yusuf Isyrin Hanggara/obsessionnews.com)

Semarang, Obsessionnews – Ruko itu berukuran lumayan besar. Di pintu depan terpajang kaca mata, mug kecil dan pernak-pernik khas anak muda. Tak lupa juga dicantolkan beberapa kaos dan jaket sebagai pelengkap aksesoris bagi pembeli. Desainnya pun macam-macam. Namun yang pasti, semua barang bercantumkan logo Universitas Diponegoro (Undip).

Donni Reynaldy Suratman
Donni Reynaldy Suratman

Adalah Donni Reynaldy Suratman, pemuda kelahiran 1992 dan pemilik ruko Diponegoro Apparel Shop (DAS) yang menjual berbagai perlengkapan berbau kampus Undip. DAS berlokasi di Jalan Tirto Agung, Ruko Tembalang Walk No.12 Semarang, Jawa Tengah. Tentunya tidak serta merta ia bisa mendirikan usaha hingga sebesar sekarang ini.

Donni membuat DAS berawal dari dana usaha sewaktu ia berorganisasi di masa kuliah. Dari situlah ia melihat ada peluang bisnis untuk mengembangkan kegiatan danus menjadi sebuah usaha yang dikelola secara profesional.

“Modal saya peroleh dari memenangkan lomba-lomba proposal bisnis. Setelah cukup terkumpul baru saya dirikan DAS ini,” ujar peraih juara pertama National Best Innovation 2014 ini kepada obsessionnews.com, Jumat (28/3).

Motivasi Donni membuat DAS karena melihat banyak kampus-kampus besar memiliki Apparel Shop untuk memudahkan orang mencari produk bertemakan kampus. Dia memberi contoh Havard Shop di Universitas Havard, Amerika Serikat. Walaupun saat ini ia belum bekerja sama dengan kampus, direncanakan ke depan akan mengarah ke sana.

“Saat ini kita sedang mempromosikan gerakan Aku Cinta Undip. Jadi kadang-kadang kita merasa sudah kuliah di Undip tapi merasa kejebak, atau salah pilih kampus. Nah DAS menjadi langkah menuju gerakan Aku Cinta Undip,” ujarnya.

DAS berbeda dengan unit usaha di jenis yang sama. Sebelum dia, sudah banyak penjual aksesoris bertemakan kampus tapi hanya berupa pre order. Berhubung penjualan dengan pre order menyulitkan di segi penestrasi pasar, DAS berani mengambil langkah menyediakan dengan sistem ready stock.

“Kami yang pertama membuat apparel kampus ready stock di kampus Undip. Di kampus lain masih jarang, bahkan sekelas Universitas Indonesia (UI) juga setahu saya belum ada,” tutur Doni.

Walaupun baru didirikan Desember 204 lalu, DAS tak gentar bersaing dengan penjual bersistem pre order. DAS menyediakan mulai dari kaos, jaket bertemakan Undip hingga barang kecil seperti mug, stiker, kaca mata dan jam tangan. Ia menuturkan semua barang yang diproduksi DAS berkualitas premium.

“Walau harganya agak mahal, saya jamin semuanya kualitas premium. Kami memang ingin memberikan kesan eksklusif bagi para pelanggan,” terangnya bangga.

Harga yang dipatok untuk satu potong kaos Rp 130.000. Harga tersebut layak disematkan karena bahan dari kaos berasal dari serat bambu. Bahkan desain dari semua item yang ada selalu diperbaharui setiap bulan. Tren mode selalu diikuti agar pelanggan merasa puas.

“Kemarin ada Jakarta Fashion Week, sebentar lagi akan ada Jogja Fashion Week, nah kita liat tuh warna-warna dan mode apa yang sedang diminati,”jelas anggota Youth Business Club Semarang tersebut.

Tak pelak pemberlakuan desain yang selalu berbeda membuat kesan eksklusif makin terasa. Terlebih segala item menggunakan bahan terbaik sebagai bentuk kepedulian terhadap pembeli.

Dalam sehari Donni mampu mendapatkan omset Rp 1 juta. Terang saja sudah banyak pembeli yang menjadi pelanggan setia Diponegoro Apparel Shop.

Saat ini Donni sedang berusaha mengembangkan sayap bisnisnya. Ia membuka proyek berupa pembuatan Batik Undip. Batik Undip sendiri merupakan batik yang dari segi desain bertemakan kampus tersebut. “Banyak dosen yang menyarankan membuat batik bertemakan Undip. Bukan berbentuk logo-logo saja, tapi batik modern yang memang mencerminkan Undip,” pungkasnya. (Yusuf IH)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.