A.Rapiudin
Jakarta– Tujuan Ujian Nasional (UN) untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional dinilai telah gagal. Penyebabnya, antara lain karena sering terjadi kebocoran soal-soal ujian sehingga sulit untuk mengukur kemampuan siswa.
“ Pendidikan kita sudah amburadul, karena itu perlu diperbaiki. Pembenahannya dimulai dari peningkatan kualitas guru,” praktisi pendidikan dan tokoh agama Romo Benny Susetyo dalam diskusi tentang Ujian Nasional di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Jakarta, Kamis (18/40.
Menurutnya, setelah IKIP dibubarkan, tidak ada lagi wadah untuk mendidik dan menghasil guru yang berkualitas. Sehingga, yang ada sekarang guru hanya sebagai mentor atau tutor saja. Padahal, peran guru amat besar dalam upaya mencerdaskan bangsa dan meningkatkan kualitas pendidikan. (rud)
“Guru itu tidak hanya sekadar mengajar, tetapi juga mendidik siswanya untuk kreatif, menntrasfer ilmu ke anak didik, dan membiasakan anak didik mencari solusi atas persoalan yang dihadapinya. Jadi, perlu ada pusat-pusat pendidikan dan pelatihan guru,” ujar Benny.
Benny menambahkan, tujuan pendidikan adalah proses untuk mendapatkan kualitas anak didik. Sebab itu, dibutuhkan guru yang bisa mendidik siswanya agar berkualitas dengan berbagai inovasi dan kreatif dalam menyelesaikan tugas. (rud)
