Oleh: Sahrudi, Penulis dan Pemerhati Sosial Politik
Partai Ummat dinyatakan lolos oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai peserta Pemilu 2024 setelah melalui perjuangan panjang. Karena sebelumnya, dalam pengumuman pertama KPU, Partai Ummat bersama beberapa partai lainnya dinyatakan tidak lolos.
Para pengurus partai besutan Amien Rais ini pun tidak bergeming. Mereka melakukan gugatan dan melaporkan KPU ke Bawaslu.
Kemudian Bawaslu pun memfasilitasi mediasi hingga tercapai kesepakatan untuk melakukan verifikasi ulang baik administrasi maupun faktual di dua Propinsi yaitu Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur. Hasilnya Partai Ummat dinyatakan lolos sebagai peserta Pemilu 2024.
Sekadar catatan, sempat berkembang kabar ihwal ketidaklolosan Partai Ummat ini diduga akibat dari penjegalan yang melibatkan KPU yang didukung kekuatan antidemokrasi. Isu ini sempat disiarkan sejumlah media.
Sehingga tak heran kalau banyak kalangan menilai lolosnya Partai Ummat adalah kemenangan politis, moral dan hukum.
Kekuatan curang yang berusaha menyingkirkan Partai Ummat ternyata tak mampu melawan perjuangan “oposisi” yang berpegang pada nilai-nilai moral dan kejujuran. Ya, nilai moral inilah yang bisa menjadi modal utama perjuangan partai berlambang bintang dalam kiprahnya untuk umat dan rakyat yang selama ini merindukan negeri yang adil dan menyejahterakan rakyat.
Untuk itulah dalam kurun waktu pemilu yang kurang lebih setahun lagi, Partai Ummat harus terus mampu merangkul hati umat dan rakyat.
Jika nilai-nilai moral itu terus dipegang oleh Partai Ummat, maka akan menjadi keniscayaan jika partai tersebut menjadi pemenang dalam Pemilu 2024 di tengah kerinduan rakyat akan pemerintahan yang adil, jujur dan membahagiakan rakyatnya. Inilah perjuangan politik Partai Ummat selanjutnya.
