Jumat, 26 April 24

Perilaku Organisasi dan Dampaknya Terhadap Kemitraan Bisnis Era VUCA

Perilaku Organisasi dan Dampaknya Terhadap Kemitraan Bisnis Era VUCA
* Ilustrasi Perilaku Organisasi. (Foto: kompasiana)

obsessionnews.com —— Dalam 2 dekade terakhir, dunia ekonomi telah berubah secara drastis. Saat ini dunia telah masuk ke dalam era yang mudah berubah (volatile), tidak pasti (uncertain), lebih rumit (complex), dan ambigu (ambiguous) atau yang biasa disebut dengan era VUCA. Perubahan kondisi pasar yang semakin cepat ini membuat perusahaan harus menelisik kembali pola tradisional yang individualis untuk tetap bertahan dalam kompetisi.

Perusahaan menyadari bahwa tidak peduli seberapa banyak sumber daya yang dimiliki dan kuatnya posisi produk di pasaran, tidak ada posisi yang sepenuhnya aman terhadap persaingan terutama dengan banyaknya inovasi dan disrupsi yang ada. Maka dari itu, suatu perusahaan atau organisasi dapat melakukan kemitraan dengan perusahaan atau organisasi lainnya agar dapat mencapai suatu tujuan secara bersama-sama dan saling menguatkan posisi bisnis di pasaran.

Kemitraan itu sendiri berarti suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu, untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan serta berbagi sumber daya dan resiko di dalamnya (Hafsah, 2010). Proses kemitraan strategis dapat dilakukan baik dengan perusahaan yang berada di satu negara yang sama, maupun dengan perusahaan lain di luar negeri atau biasa disebut dengan international strategic alliance.

Di samping meningkatnya proses kemitraan strategis yang dilakukan, namun menurut data yang terhimpun dari beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat kemungkinan antara 30% hingga 70% kemitraan strategis gagal (Kok and Wilderman, 1999).

Berdasarkan literatur dari penelitian tersebut, disebutkan beberapa alasan mengapa hubungan kemitraan tidak dapat berjalan dengan baik sehingga menyebabkan gagalnya perjanjian kemitraan tersebut, diantaranya kurangnya kemampuan dalam manajemen konflik, kurangnya performa karyawan dan tidak adanya fleksibilitas (Geringer and Hebert, 1991), komunikasi yang tidak terbuka, tujuan yang dijabarkan sebelumnya lambat laun menjadi tidak sejalan (Gugler and Dunning, 1993), serta tidak jelasnya proses kontrol dan pendelegasian tugas (Kogut, 1988).

Hal-hal yang disebutkan tersebut dapat dikategorikan pula sebagai bagian dari perilaku sebuah organisasi sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya sebuah proses kemitraan.

Pendapat ini juga ditemukan dalam literatur (Cullen et al., 2000), yang menyatakan bahwa performa dari sebuah kemitraan dapat dipahami lebih mendalam dengan menganalisa perilaku dan karakteristik organisasi-organisasi yang terlibat di dalamnya. Perilaku organisasi atau disebut juga dengan Organizational Behavior (OB), adalah analisis bagaimana individu melakukan sesuatu dan berperilaku dalam sebuah pengaturan organisasi (Kopp, Carol, 2022).

Perilaku organisasi menjelaskan pula dinamika yang timbul antar individu dan antara individu dengan kelompok. Interaksi yang dimaksud bukan hanya menggambarkan bagaimana kelompok-kelompok melakukan operasional secara bersama-sama, melainkan bagaimana organisasi tersebut berperilaku, dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi satu sama lain dan dalam hal ini keberlangsungan suatu kemitraan bisnis.

Dirangkum dari beberapa sumber terdapat proses sistematis bagaimana sebuah kemitraan bisnis dapat dilakukan, tahapan proses tersebut terdiri dari mempersiapkan konsep dan gagasan awal bermitra, mengidentifikasi dan memilih calon mitra bisnis, bernegosiasi dengan mitra bisnis terpilih, memastikan bahwa kemitraan bisnis yang telah disetujui dapat berjalan dengan baik, dan melihat apakah proses kemitraan bisnis tersebut telah mencapai tujuan yang diinginkan.

Dari rangkaian proses tersebut, proses identifikasi dan memilih mitra bisnis atau business partner identification menjadi aspek yang paling krusial. Beberapa perusahaan bahkan rela menginvestasikan waktu yang cukup lama untuk menentukan partner bisnis yang kredibel untuk kemitraan yang dapat bertahan lama dan menguntungkan.

Beberapa poin yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan mitra yang dapat diandalkan merupakan aspek yang termasuk di dalam perilaku organisasi, baik yang dapat dipengaruhi oleh faktor individu seperti motivasi, persepsi, desain pekerjaan, efektifitas dan efisiensi pola kerja, serta dari faktor perusahaan itu sendiri seperti pola komunikasi dalam organisasi, fleksibilitas dalam inovasi, nilai atau value yang dipegang oleh perusahaan, dan budaya perusahaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk menjalankan suatu kemitraan strategis, sehatnya perilaku sebuah organisasi dapat mempengaruhi apakah suatu organisasi dapat dipilih menjadi mitra bisnis yang kredibel atau tidak.

Selain dari segi kebutuhan untuk memiliki kesan sebagai sebuah organisasi yang kredibel untuk menjadi mitra bisnis jangka panjang, perilaku organisasi juga dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses kemitraan strategis.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Manchester Business School pada tahun 2002 menghasilkan kesimpulan bahwa untuk mencapai kesuksesan dalam proses kemitraan bisnis yang strategis dan berkelanjutan, faktor perilaku organisasi yang terdiri dari elemen individu, elemen kelompok, dan elemen sistem organisasi itu sendiri dapat bersinergi sehingga dapat membuahkan hasil seperti keberhasilan dalam segi finansial dan pasar, kepuasan dalam hubungan kemitraan yang baik, dan ambisi serta tujuan kemitraan yang tercapai bersama, yang pada akhirnya dapat membuat hubungan kemitraan bisnis dapat saling menguatkan posisi pihak yang bermitra di masa kini dan berkelanjutan di masa yang akan datang. 

Penulis: Abdul Jamil, Ahmad Fauzi Triyanto, Ahmad Nu’man Ali Alwan, Alif Azhar, dan Dyah Ayu Langening Tyas mahasiswa Universitas Paramadina

(Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.