Sabtu, 20 April 24

Perikanan di Laut Dilarang Dikapling Birokrasi

Jakarta, Obsessionnews.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan, kekuatan bisnis perikanan di laut Indonesia sangat berdampak dengan kebijakan pemerintah yang diberlakukan. Untuk itu, ia meminta pelaku bisnis perikanan menaati aturan yang ada.

“Para pelaku usaha seyogyanya menyadari peraturan yang kini sudah berubah. Pemerintah perlu dukungan semua pihak, semua tata niaga perikanan,” tandas Menteri Susi yang hadir bersama jajaran pejabat dan pegawai KKP di Ballroom Gedung Mina Bahari 3, Kantor KKP Jakarta, Senin (10/7), dalam acara Halal Bihalal Idul Fitri 1438 H.

Dalam kesempatan ini, Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan periode-periode sebelumnya, yakni Fredi Numberi, Fadel Muhammad dan Sarwono Kusuma Atmadja. Acara tersebut juga dicairkan oleh lawakan dari Cak Lontong dan kedua temannya.

Lebih lanjut Menteri Susi mengemukakan, tidak ada lagi regulasi maupun kebijakan dikungkung oleh tata niaga yang begitu ketat dengan oligopoli dan monopoli.

“Saya ingin apapun yang terjadi, terutama perikanan di laut lepas tidak boleh dikapling oleh satu atau beberapa birokrasi. Apa yang terjadi sekarang, kalau kita sampai mengalah, hal yang lama akan terjadi kembali. Kita tidak boleh begini di jaman globalisasi dan transparansi. Di mana kedaulatan kita kalau kapal dikuasai ribuan kapal asing?” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Susi menginginkan agar seluruh pegawai KKP untuk mengubah Indonesia semakin maju. Meski diakui, butuh proses dan kemauan dalam mengubahnya. “Ketegasan kita dalam memerangi illegal fishing sudah terlihat. Meski ada beberapa yang tidak mendukung, hingga kontroversi akhir-akhir ini, realita tidak bisa kita bantah”, jelasnya.

Selain itu, Menteri Susi menuturkan kebijakan dalam memberantas illegal fishing sudah dirasakan masyarakat dan industri kelautan dan perikanan. Nilai impor turun dan ekspor meningkat walau sedikit. Yang lebih penting tangkapan sekarang ini adalah hasil tangkapan kapal-kapal dalam negeri bukan kapal asing,” lanjutnya.

“Saya tahu kebijakan tidak pernah sempurna. Tapi dengan hasil tangkapan yang melimpah, para pengusaha maupun pemilik kapal, tidak perlu lagi menggunakan alat-alat tidak ramah lingkungan. Kita sudah confirm bahwa cantrang memang tidak boleh digunakan. Polemik cantrang harusnya sudah tidak perlu dibahas lagi,” paparnya lagi.

Di akhir sambutannya, Menteri Susi menanamkan semangat kepada para pegawai KKP untuk terus melakukan pembaharuan dalam peningkatan kinerja. “KKP paling disorot, paling dicaci. Tapi saya senang dan saya bangga. Saya mohon dimaafkan jika banyak salah dan saya mohon tetap terus lanjut melakukan pembaharuan-pembaharuan,” imbuhnya.

“Atas nama pribadi dan keluarga, saya ucapkan mohon maaf lahir dan batin. Tentu saja selama tiga tahun di KKP, tidak hanya hal yang baik saja. Pasti banyak yang jelek. Saya dengan tidak sabar dan temperamennya, pasti Bapak Ibu pernah merasa jengkel”, ujar Menteri Susi. (Ali)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.