Jakarta, Obsessionnews.com – Setiap 25 Desember seluruh umat Kristen di dunia merayakan Hari Natal. Di Indonesia sendiri perayaan Natal cukup mendapat perhatian dari perhatian dari pemerintah. Sebab jumlah penganut umat Katolik dan Protestan cukup banyak, dan beberapa tahu lalu perayaan natal pernah disertai dengan aksi teror.
Sebagai wujud toleransi dan persaudaraan antar sesama sebangsa, banyak tokoh-tokoh Muslim yang mengucapkan selamat Hari Natal. Seperti mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Ia mengucapkan selamat Natal bagi umat Kristiani bagi yang merayakan.
“Selamat natal untuk yang merayakannya. Semoga kita selalu di jalan yang diridhoi dan diberkati oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujar Mahfud di akun Twitternya, @mohmahfudmd, Senin (25/12).
Kicauan Mahfud menimbulkan itu perdebatan dari netizen, dan di-retweet 2 ribu orang. Di kalangan netizen ada yang setuju dengan ucapan Mahfud tentang Hari Natal. Namun, ada juga yang tidak setuju, dan menganggap ucapan Selamat Natal sebagai bentuk larangan agama.
Misalnya pemilik akun Twitter @SitiBal17563913 dia membalas cuitaan Mahfud.
“Maaf prof,….klu masalah aqidah.sy tdk ikut anda,sy lebih memilih ulama dan MUI,” katanya.
Lalu dijawab oleh Mahfud, “Bagus, silakan saja. Itu bagus utk menjaga pendirian. Ikuti ulama yang mana saja yang anda yakini, baik yg membolehkan maupun yg melarang mengucapkan selamat natal.”
Mahfud lalu menjelaskan tentang ajaran semua agama bahwa seluruh umat manusia di dunia ini harus bisa menciptakan perdamaian.
“Penganut agama apa pun hrs melaksanakan perintah Tuhannya utk menciptakan kedanaian di bumi dan baik thd sesana manusia. Kalau Anda membenci sesama manusia krn perbedaan berarti Anda melanggar perintah Tuhan,” jelasnya
iis Balkis
Cuitan Mahfud soal ucapan Selamat Natal juga dibalas oleh pemilik akun @pribumitanahair
“Prof jika mengucapkan selamat hari natal yg maknanya adlh ucapan ultah jesus kristus bagi saudara muslim yg mengucapkan konsekuensinya apa prof ? Bagi yg muslim memaknai hari natal sebaiknya seperti apa ?” tanya dia.
D jawab oleh Mahfud
“Apa tak capek, Prib? Tiap tahun selama puluhan tahun kita nembahas itu terus. Perranyaannya sama, jawabannya pertengjaran melulu. Sudahlah, mau mengucapkan atau tak mengucapkan selamat natal, boleh sj,” jelasnya.
Mahfud lalu menutup kontroversi ucapan Selamat Natal dengan menulis.
“Terserah saja. Mengucapkan atau tidak mengucapkan selamat natal atau ucapan apa pun boleh saja, asal jangan melontar ujaran kebencian,” jelasnya. (Albar)
