Jakarta, Obsessionnews – Target pemerintah menghentikan impor beras sepertinya kudu direvisi. Sebab upaya membeli beras produksi petani lokal ketika musim panen raya tiba, tidak sesuai rencana.
“Karena keuangan Bulog tidak surplus, PSO belum sepenuhnya cair dan penyertaan modal negara yang dijanjikan tidak sesuai karena penerimaan dan penyerapan tidak bagus,” begitu kata Sugiyono, Peneliti INDEF kepada obsessionnews.com di Jakarta, pada Jumat (8/5).
Sugiyono menilai, upaya menghentikan impor beras hanya salah isyu politik yang seksi jika terus dihembuskan. Paling penting menurut dia, efektifitas peran Bulog ditingkatkan guna menurunkan inflasi di sisi pangan.
“Berbagai pengurangan subsidi pangan harus ditinjau lagi,” kata dia.
Masih menurut Sugiyono, kegiatan impor beras yang masih dilakukan hanya melayani kalangan tertentu dengan kualitas beras khusus juga. Makanya, untuk mendapat kualitas bagus dari produksi dalam negeri Bulog harus punya mesin pengering modern sendiri dan tidak menyerahkannya kepada swasta.
“Sebab dalam janji di WTO, pangkas habis subsidi pangan tidak mungkin. Jadi kebijakan harga tidak berpihak pada petani lokal,” jelas dia. (MBJ)
