Sabtu, 20 April 24

Peparnas Ditutup, Mensos Minta Bonus Atlet Tidak Dibedakan

Peparnas Ditutup, Mensos Minta Bonus Atlet Tidak Dibedakan

Bandung,  Obsessionnews.com – Diguyur hujan, Upacara Penutupan Peparnas XV di Jawa Barat tetap berlanfsung di Stadion Siliwangi Bandung, Senin (24/10/2016).

Para atlet dan seluruh pendukung acara tetap mengikuti acara dengan khidmat. Wakil Wali Kota Bandung, Oded M. Danial turut hadir menyaksikan acara tersebut.

Selaku pimpinan daerah tempat dilaksanakannya seluruh pertandingan dalam Peparnas XV ini, Oded mengaku merasa bangga. Terlebih lagi kepada atlet Paralympic Kota Bandung yang telah berjuang di ajang empat tahunan itu.

“Alhamdulillah, hari ini kegiatan Peparnas telah berakhir dengan sukses. Selaku pimpinan daerah Kota Bandung saya merasa bangga dan apalagi atlet-atlet Kota Bandung turut berkontribusi terhadap kemenangan Jawa Barat,” ungkap Oded saat ditemui usai acara.

Kota Bandung telah menyumbangkan 40% atlet Paralympic pada Peparnas tahun ini yang bertanding di 10 cabang olahraga.

peparnas-ditutup-2

Sebagaimana dilaporkan, Provinsi Jawa Barat berhasil menjadi juara umum Peparnas XV dengan perolehan total 356 medali, terdiri dari 178 medali emas, 104 medali perak, dan 74 medali perunggu.

“Saya berharap mudah-mudahan ini bisa dipertahankan ke depan dan Kota Bandung bisa tetap menjadi penyokong keberhsilan Jawa Barat dalam semua kegiatan olimpiade seperti ini,” tambah Oded.

Para atlet dari seluruh Indonesia banyak menuai prestasi dalam Peparnas XV di Jawa Barat ini. Tercatat, 104 rekor baru tercipta di ajang ini, tidak hanya rekor nasional tetapi juga rekor Asean Para Games.

Rekor tersebut diperoleh dari cabang angkat berat sebanyak 15 rekor, cabang atletik sebanyak 12 rekor, dan cabang renang sebanyak 77 rekor.

peparnas-ditutup-3

Promosikan Kesetaraan
Ketua Panitia Besar Peparnas XV, Ahmad Heryawan mengatakan, ajang olahraga terbesar se-Indonesia khusus penyandang difabel ini ingin menyuarakan sebuah pesan universal kepada seluruh masyarakat Indonesia, yakni kesetaraan dan kesempatan yang sama.

Bagi pria yang karib disapa Aher itu, Peparnas telah membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang seseorang untuk berprestasi. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi yang terbaik.

Selain catur sukses yang dicanangkan Aher, menurutnya ada satu kesuksesan lain yang diraih pada ajang ini.

“Yaitu sukses edukasi, yakni pada penyelenggaraan Peparnas ini diperoleh pembelajaran berharga. Ajang ini telah menghasilkan kesadaran kolektif untuk menghadirkan ruang yang sama pada penyandang disabilitas dengan memberikan fasilitas-fasilitas penunjang bagi mereka. Keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi selama ada kemauan,” jelas Aher.

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa yang hadir untuk menutup rangkaian Peparnas XV ini juga menyuarakan hal senada.

Ia sangat mengapresiasi perjuangan para atlet yang telah menunjukkan segenap kemampuannya sehingga mampu melampaui rekor-rekor nasional dan Asean.

Ia  mengaku telah mengusulkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga untuk tidak membeda-bedakan pemberian hak dasar para atlet, salah satunya terkait bonus atlet yang berprestasi.

“Saya sudah meminta kesetaraan pemberian apresiasi kepada olahragawan-olahragawati yang telah bertanding di Peparnas XV. Saya minta kepada seluruh Gubernur di Indonesia, apresiasi Pemerintah Provinsi baik di PON maupun Peparnas tidak boleh dibedakan. Saya berharap mudah-mudahan tidak ada perbedaan apresiasi,” ucap Khofifah. (Dudy Supriyadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.