
A.Rapiudin
Jakarta- Keberadaan dokter spesialis untuk penanganan kesehatan jamaah haji Indonesia di Arab Saudi perlu ditambah jumlahnya. Sebab, penyakit yang diderita jamaah haji Indonesia bervariasi.
“Saat ini jumlah dokter spesialis yang menangani jamaah masih sedikit jumlah. Karena itu, sesuai dengan penyakit yang diderita jamaah di Arab Saudi, perlu diperbanyak dokter spesialis, seperti untuk paru-paru, jantung, dan lainnya,” terang Wakil Ketua Komisi VIII DPR Jazuli Juwaini di Gedung DPR, Jakarta, Senin (1/4).
Terkait dengan itu, kata Zajuli, pihaknya meminta Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan koordinasi dalam pelayanan kesehatan kepada jamaah haji Indonesia. Dengan pelayanan kesehatan yang lebih baik, jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat bisa terus ditekan.
“Untuk penanganan kesehatan jamaah haji, dananya murni dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Itu menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia menaruh perhatian yang tinggi terhadap pelayanan kesehatan jamaah haji,” paparnya.
Politisi PKS ini juga meminta pelayanan terhadap makanan jamaah haji perlu mendapat perhatian besar. Artinya, gizi makanan juga harus tiga kali lipat dibanding saat berada di Indonesia. Sebab, kondisi iklim di Tanah Suci berbeda di Tanah Air.(rud)