Jakarta – Wakil Ketua Komisi III Desmond Junaedi Mahesa, menilai penunjukan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon Kapolri sudah memenuhi dua syarat. Pertama kata dia, pemilihan Budi sudah menjadi kewenangan Presiden Joko Widodo. Kedua, Budi sudah mendapat rekomendasi dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Langkah selanjutnya, kata Desmond, Budi tinggal mengikuti uji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi III DPR. Jika dalam proses itu Budi mampu menjawab pertanyaan dengan baik, maka secara otomatis DPR akan meloloskan Budi sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Sutarman.
Sejauh ini, politikus asal Partai Gerindra ini, menilai Budi sosok Polisi yang sudah memiliki banyak pengalaman. Ia yakin, di bawah kepemimpinannya institusi Polri akan semakin maju, terutama dalam soal penegakan hukum di Indonesia.
“Kalau yang menguat itu menurut saya Budi Gunawan. Kita memang berharap satu nama saja yang dikirim. Penunjukan Budi Gunawan memang telah kami prediksi sejak Desember lalu. Saya kira kami akan menerima Budi Gunawan,” ujarnya di DPR, Senin (12/1/2015).
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Benny K Harman, mengatakan, surat pengajuan calon Kapolri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang belum dibacakan. Namun, DPR akan segera memproses hal itu, mengingat pada Oktober 2015, Kapolri Jenderal Sutarman sudah memasuki masa pensiun.
“Fit and proper test Kapolri ya akan kita jalankan. Tapi sekarang belum dibacakan suratnya,” katanya di DPR.
Adapun mengenai dugaan rekening gendut, politisi Partai Demokrat itu mengatakan, persoalan itu sudah diklarifikasi empat tahun yang lalu. Dan ia sendiri yakin, Budi bersih dari isu tersebut. Pasalnya, berdasarkan hasil investigasi, Budi mengaku dana dalam rekeningnya bisa dipertangung jawabkan.
“Komisi III sudah pernah minta untuk menjelaskan empat tahun lalu ketika isu muncul, kami minta Kapolri untuk klarifikasi,” jelasnya. (Abn)
