Bekasi, Obsessionnews – Jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) commuter line Stasiun Kota Bekasi menduduki peringkat ketiga terbanyak di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Setiap harinya tercatat jumlah penumpang mencapai lebih dari 30 ribu orang.
Kepala Stasiun Kota Bekasi Rohman mengatakan, jumlah penumpang di Stasiun Bekasi saat ini menduduki peringkat ketiga setelah Stasiun Bogor di urutan teratas, dan Stasiun Tanah Abang diurutan kedua terbanyak. “Sebelumnya, kami Bekasi berada di urutan kelima pada 2014 setelah Depok, Bogor, Tanah Abang, dan Jakarta Kota,” katanya ketika dihubungi Selasa (21/4/2015).
Menurut Rohman, pertambahan jumlah penumpang itu merupakan bukti KRL commuter line masih menjadi andalan transportasi bagi masyarakat Bekasi. Jumlah penumpang di stasiun tersebut terus bertambah mulai dari 20 ribu hingga 22 ribu per hari. Mayoritas tujuan penumpang Bekasi mengarah ke Jakarta dan daerah sekitarnya untuk bekerja. Profesi tersebut diketahuinya berdasarkan jam rutin kerja penumpang mulai pukul 06.00-09.00 WIB.
Tingginya penumpang di stasiun tersebut akan diimbangi dengan rencana perluasan stasiun oleh Kementerian Perhubungan. “Sekarang sudah dimulai proses perluasannya, baru tahap pembangunan stasiun sementara,” katanya.
Perluasan tersebut berbentuk penambahan lantai stasiun dari semula satu lantai ditambah menjadi dua lantai. Konsepnya akan mirip dengan Stasiun Tanah Abang. Loket penjualan tiket dilakukan di lantai dua. Penumpang naik ke atas beli tiket, kemudian turun kembali ke peron.
Stasiun Bekasi yang berada di jantung kota itu jorok. Sampah berhamparan di tempat parkir. Selain itu pedagang asongan, pedagang makanan dan minuman, serta penjual koran bebas berjualan di area parkir. Padahal sudah ada larangan dari direksi PT Kereta Api Indonesia (KIA), bahwa area stasiun harus bersih dari pedagang asongan.
Para pedagang tersebut tidak gratis berjualan di area parkir. Mereka membayar Rp 5.000 – Rp 10.000 per hari kepada pengelola stasiun. (ant/arh)