Rabu, 24 April 24

Penulis FAM Terima Penghargaan dari Gubernur

Penulis FAM Terima Penghargaan dari Gubernur
* Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno bersama para penulis di Auditorium Gubernuran, Selasa (13/12/2016).

Padang, Obsessionnews.com – Penulis dari Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia Muhammad Subhan mendapat Piagam Penghargaan Apresiasi Penulis Sumatera Barat (Sumbar) Tahun 2016.

Ia adalah satu dari 20 penulis Sumbar yang mendapat penghargaan.‪ Karyanya yang menyabet penghargaan berjudul ‘Bensin di Kepala Bapak’.

Piagam penghargaan ini langsung diserahkan oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

Selain Subhan, penerima penghargaan lain adalah, Deddy Arsya dengan karya berjudul ‘Sejarah Penjara-Penjara Sumatera Barat’, Denni Meilizon dengan karya berjudul ‘Otobiografi Pamong’ dan Farris M. Faiz dengan karya berjudul ‘Kabar dari Timur’.

terima-penghargaan-2
Penulis dari Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia Muhammad Subhan (berkaos putih).

Muhammad adalah seorang penulis. Ketua Umum FAM Indonesia ini sudah banyak menerbitkan novel. Novel hasil karyanya yang paling fenomenal adalah Rinai Kabut Singgalang

Novel yang diterbitan tahun 2011 ini sudah dicetak ulang tahun 2013. Novel ini mengisahkan perkawinan perbedaan suku.

Selain giat menulis, Subhan juga rajin membagi ilmunya. Ia membuka Kelas Menulis ‘Tanda Baca’. Kelas Menulis ‘Tanda Baca’ ini ia buka di rumahnya di kaki bukit Gunung Singgalang, Kota Padang Panjang.

Di sinilah siswa siswi SMP dan SMA atau umum belajar banyak bagimana cara menulis yang baik untuk membuat puisi atauoun cerpen dan novel. Kelas menulis ini buka setiap hari Minggu.

terima-penghargaan-3
Komunitas penulis di Sumatera Barat.

Berikut daftar lengkap penerima Penghargaan Apresiasi Penulis Sumbar 2016, sebagai berikut:
1. Deddy Arsya dengan karya berjudul ‘Sejarah Penjara-Penjara Sumatera Barat’;
2. Denni Meilizon dengan karya berjudul ‘Otobiografi Pamong’;
3. Farris M. Faiz dengan karya berjudul ‘Kabar dari Timur’;
4. Arif Rizki dengan karya berjudul ‘Antologi Puisi’;
5. Kurnia Hadinata dengan karya berjudul ‘Rumah Hujan’;
6. M. Subhan dengan karya berjudul ‘Bensin di Kepala Bapak’;
7. Ragdi F. Daye dengan karya berjudul ‘Antologi Rumah’;
8. Yetti A. K. A. dengan karya berjudul ‘Jalan Pantai Terdekat ke Rumahmu’;
9. Donny Syofyan dengan karya berjudul ‘Esai Sastra’;
10. Firdaus dengan karya berjudul ‘Cincin Kelopak Mawar’;
11. Tito Alexi dengan karya berjudul ‘Antologi Cerita Anak Sumatera Barat’;
12. Rio Fitra dengan karya berjudul ‘Panggilan Telepon’;
13. Maiza Elvira dengan karya berjudul ‘Sejarah Penyebaran Penyakit di Pesisir Sumatera’;
14. Karta Kusumah dengan karya berjudul ‘Nilam binti Malin’;
15. Muhsin Lahajji dengan karya berjudul ‘Aku Ingin ke Surga’;
16. S. Metron M. dengan karya berjudul ‘Tuanku Imam Bonjol’;
17. Zelfeni Wimra dengan karya berjudul ‘Rumah Abu’;
18. A. R. Rizal dengan karya berjudul ‘Antologi Cerpen’;
19. M. Yusuf dengan karya berjudul ‘Hikayat Tuanku Nan Muda Pagaruyung’;
20. Rona Almos Pramono dengan karya berjudul ‘Flora dan Fauna dalam Pantun dan Petatah-Petitih Minangkabau. (Musthafa Ritonga/@alisakinah73)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.