Kamis, 25 April 24

Pentingnya Kemasan untuk Tingkatkan Nilai Jual Produk

Pentingnya Kemasan untuk Tingkatkan Nilai Jual Produk
* Direktur Utama Smesco Indonesia, Emilia Suhaimi bersama rombongan Dekranas dan Kemenkop saat berkunjung ke Mamuju. (Foto: dok Smesco Indonesia)

Mamuju, Obsessionnews.com – Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Mamuju, Sulawesi Barat, Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) menggelar kegiatan temu mitra KUKM produk unggulan daerah dengan fokus materi mengenai kemasan meningkatkan nilai jual produk. 

Temu mitra ini menghadirkan 40 peserta UKM lokal. Sedangkan narasumber, yakni Ibu Darningsih yang punya keahlian dibidang packaging  produk. 

 

Baca juga:

Ibu Mufidah JK Pimpin Dekranas dan Kemenkop Kunjungi Mamuju

Mendorong Koperasi Lakukan Hilirisasi Produk Pertanian

Koperasi Harus Kuasai Pasar Ritel

 

Direktur Utama LLP-KUKM atau Smesco Indonesia, Emilia Suhaimi mengatakan dengan kemasan produk yang baik dari sisi bentuk, dan desain dapat meningkatkan nilai jual suatu produk. 

“Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, UKM binaan Smesco Indonesia mendapat pengetahuan lebih mengenai kemasan produk yang baik dan dapat diaplikasikan pada masing-masing produk UKM itu sendiri,” tutur Emilia melalui siaran pers, Kamis (21/3/2019).

Untuk diketahui temu mitra KUKM produk unggulan daerah ini sebagai rangkaian kegiatan dari sinergi program yang melibatkan Kementerian Koperasi dan UKM, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), serta Tim Penggerak PKK. 

Kegiatan sinergi program dilaksanakan tanggal 18-20 Maret 2019 itu meliputi Pelatihan oleh Kemenkop dan UKM dengan target peserta sebanyak 440 pelaku usaha, yang terdiri atas Penyuluhan Perkoperasian Usaha Bersama Pra Koperasi sebanyak 50 peserta, Konsultasi dan Pemberkasan sertifikasi Hak Cipta Produk KUKM sebanyak 50 peserta. 

Selaian itu ada kegiatan Pelatihan Kewirausahaan sebanyak 40 peserta, Pelatihan Vocation Keterampilan Teknis bagi SDM KUKM sebanyak 30 peserta, Pelatihan Perkoperasian sebanyak 30 peserta, Temu mitra KUKM Produk Unggulan Daerah sebanyak 40 peserta dan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Dana Bergulir sebanyak 200 peserta.            

Selain itu juga ada Penerima Bantuan Program Kementerian Koperasi dan UKM berupa Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat dari Deputi Pembiayaan sebanyak 3 orang, Bantuan Modal Usaha untuk UMK Pasca Bencana dari Deputi Restrukturisasi sebanyak 6 orang, Program Bantuan Wirausaha Pemula dari Deputi Pembiayaan sebanyak 3 orang, Penyerahan sertifikat hak cipta dari Deputi Propasar sebanyak 2 orang.

Sebagaimana diketahui bahwa industri kerajinan telah berkembang dengan pesat di seluruh pelosok nusantara mengingat bahan baku lokal banyak tersedia seperti berbagai serat alam untuk anyaman, tanah liat untuk keramik, kayu, batuan, logam dan lain-lain. Industri ini tumbuh sangat bervariasi dari skala mikro, kecil  sampai skala menengah dan berbagai kendala masih dihadapi terutama dalam hal permodalan, pemasaran, teknik produksi dan lain-lain.

Sementara itu persaingan di pasar global semakin ketat, oleh karena itu diperlukan upaya-upaya nyata untuk mendorong para perajin agar lebih giat lagi supaya dapat bersaing. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kemampuan SDM untuk mengembangkan produk-produk kerajinan yang berdaya saing sehingga laku di pasar. 

“Oleh karena itu saya menyambut baik penyelenggaraan kegiatan sinergi ini yang akan dimulai pada hari ini, dalam upaya meningkatkan wawasan UMKM Perajin agar lebih berdaya saing,” kata Ketua Umum Dekranas Mufidah Jusuf Kalla.

Mufidah mengatakan Dekranas sebagai mitra pemerintah telah melakukan berbagai program dan kegiatan dalam membina dan  mengembangkan UKM kerajinan di seluruh wilayah nusantara. Dalam hal ini Dekranas selalu bersinergi dengan Kementerian terkait dan Dekranasda dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan dan pengembangan UKM kerajinan.

Dekranas memandang sangat penting untuk melakukan pembinaan dan pengembangan UMKM di Sulbar ini mengingat banyak potensi yang dapat dikembangkan di provinsi tersebut seperti tenun, kerajinan kayu dan lain-lain. 

“Dalam kaitan ini, saya sangat mengharapkan agar peran Dekranasda Provinsi Sulawesi Barat terus ditingkatkan dalam rangka mengetahui dan menggali potensi produk kerajinan yang dapat dikembangkan kemudian dilanjutkan dengan memotivasi para perajin untuk  dapat menghasilkan produk-produk kerajinan yang berkualitas dan mempunyai daya saing tinggi,” katanya.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni dengan melakukan pelatihan-pelatihan khususnya di bidang desain. Menurut Mufidah, peningkatan kreatifitas dan inovasi desain perlu dilakukan, namun tetap mempertahankan identitas tradisional agar nuansa warisan budaya tetap harmoni dengan kekinian, sehingga produk kerajinan menjadi produk yang sangat diminati dan memiliki daya saing tinggi di pasar global. 

“Untuk itu kami sangat mengharapkan peran Dekranasda Provinsi Sulawesi Barat agar dapat menumbuhkan kreativitas dan inovasi perajin, dengan menggali motif-motif khas Sulawesi Barat disamping untuk meningkatkan daya saing juga untuk mempertahankan warisan budaya atau untuk mempertahankan kearifan lokal,” pungkas Mufidah.

Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Bintang Puspayoga menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan ini untuk perkuatan sinergi program bersama antara Kemenkop dan UKM, Dekranas dan Tim Penggerak PKK, serta memberikan pembekalan tentang perkoperasian, kewirausahaan, akses modal dan pemasaran kepada para pelaku usaha untuk UMKM, Tim penggerak PKK serta para perajin Tenun Mandar Mamasa dan Sekomandi dapat mengangkat produk unggulan dan kearifan lokal Mamuju.

“Semoga sinergi program Kementerian Koperasi dan UKM dan Dekranas di Propinsi Sulawesi Barat ini dapat memberikan manfaat bagi para pelaku usaha di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat,” kata Bintang.

Sinergi program antara Kemenkop dan UKM dengan Dekranas dibuka oleh Ibu Mufidah Jusuf Kalla selaku Ketua Umum Dekranas, dengan dihadiri Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Bintang Puspayoga, para Deputi dan direksi BLU pada Kemenkop dan UKM, Gubernur Sulbar, kepala dinas yang membidangi koperasi dan UKM, serta mitra dan pelaku usaha. 

Disamping pelaksanaan kegiatan pelatihan, juga dilakukan peninjauan ke 15 stand/booth UKM yang ada di pameran mini UKM perajin se-Provinsi Sulbar oleh Ibu Mufidah JK bersama rombongan. Produk yang dipamerkan antara lain kain tenun lokal khas Provinsi Sulbar (Tenun Sutra Mandar, Tenun Sekomandi, dan Tenun Sambu Mamasa), olahan pangan dan kerajinan.

Selain itu, Kemenkop UKM bersama Dekranas dan Tim Penggerak PKK juga bersinergi menggelar bakti sosial di daerah yang terdampak bencana banjir, yaknj Kelurahan Bebanga Dusun Kampung Baru dan Dusun Makkarma. Pelaksanaan baksos berupa pemberian bantuan 300 paket sembako senilai Rp 51 juta, 100 tas dan alat tulis sekolah, serta pakaian balita.

Kemenkop dan UKM juga memberikan Bantuan Pemerintah kepada pelaku KUMKM Sulteng yang terdampak bencana, seperti Palu, Sigi, dan Donggala, dengan total bantuan senilai Rp 750 juta. Sebelum diberikan, UMK calon penerima bantuan dilakukan seleksi terlebih dahulu oleh Dinas Koperasi dan UKM Kab/Kota setempat. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.