Sabtu, 20 April 24

Penjelasan Batik Air Setelah Pesawatnya Melakukan Pendaratan Darurat di Kupang

Penjelasan Batik Air Setelah Pesawatnya Melakukan Pendaratan Darurat di Kupang
* Pilot Batik Air Djarot Harnanto dievakuasi. (Foto: Medsos)

Jakarta, Obsessionnews.com – Pesawat Batik Air seri A-320 dengan nomor penerbangan ID-6548 saat penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta-Kupang, Minggu (17/11/2019) siang melakukan pendaratan darurat. Keputusan melakukan pendaratan darurat dilakukan menyusul pilot bernama Djarot Harnanto pingsan.

Pihak Batik Air pun memberikan penjelasan atas insieden tersebut. Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan, tak ada masalah dengan operasional penerbangan karena telah dijalankan sesuai prosedur. Saat peristiwa terjadi, Batik Air membawa tujuh kru pesawat dan 148 penumpang.

Danang menjelaskan, sebelum diberangkatkan, pesawat Airbus 320-200CEO registrasi PK-LUF itu, sudah melalui pemeriksaan lebih awal (pre-flight check) dan seluruh kru menjalani pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan laik terbang (airworthy for flight). Namun, tak diduga kata dia, dalam perjalanan pilot merasakan sakit kepala.

“Sebelum menurunkan ketinggian, Pilot in Command (PIC) dalam hal ini pilot merasa adanya gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas,” ujar Danang, di Jakarta Minggu.

Selanjutnya, kata Danang, seluruh kru atau tim langsung menangani kondisi tersebut sesuai prosedur dan tindakan yang tepat. “Pilot pun mendapatkan pertolongan pertama,” kata Danang.

Penerbangan ID-6548 dengan komando kopilot (first officer) menginformasikan bahwa akan mendarat dalam keadaan darurat (emergency landing). Pesawat tersebut akhirnya mendarat di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur pada 12.46 WITA.

Setelah pesawat berada di landas parkir (apron) dan pada posisi sempurna, pilot langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit. “Batik Air menyampaikan terima kasih kepada kru pesawat dan seluruh pihak yang sudah membantu penanganan penerbangan ID-6548,” kata Danang.

Saat ini, Batik Air sudah menerbangkan pesawat pengganti dari Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB) ke Kupang. “Batik Air meminimalisir dampak yang timbul, agar operasional Batik Air yang lain tidak terganggu,” pungkas Danang. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.