
Jakarta, Obsessionnews.com – Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault mengatakan, dirinya sudah menjelaskan kepada semua pihak tentang tuduhan anti Pancasila karena menghadiri acara ulang tahun Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
“Penjelasan sudah saya sampaikan ke semua, ke Bapak Presiden Jokowi, ke Bapak Wapres Jusuf Kalla, ke BIN, ke Pak Imam Nachrowi secara tertulis. Di TV, koran, radio, media online, media sosial dan berbagai kesempatan,” ujar Adhyaksa dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/7/2017)
Adhyaksa menegaskan, dirinya bukan simpatisan HTI apalagi Anggota. “Saya hadir di acara HTI itu tahun 2013, hanya sebagai undangan, bukan simpatisan, apalagi anggota, seperti halnya Pak Din Samsuddin dan tokoh lainnya. Sudah saya jelaskan tentang khilafah panjang lebar. Bagi Adhyaksa Dault, Pancasila dan UUD 45 sebagai dasar negara kita sudah final dan harus kita jaga ini jelas, tegas dan sikap saya sejak dulu,” katanya.
Adhyaksa menduga Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi belum sempat membaca klarifikasi dari dirinya. Sehingga ia memutuskan menahan anggaran untuk Kwartir Nasional Gerakan Pramuka sebesar Rp 10 miliar. “Saya menduga Pak Imam Nahrowi belum sempat membaca surat klarifikasi saya kepadanya dan juga tak mengikuti klarifikasi terbuka saya kepada umum yang sudah hampir 2 bulan lalu di viralkan,” jelasnya.
Mantan Menpora ini menyadari sebagai pejabat negara dirinya sibuk. Karena itu demi organisasi Pramuka ia siap menghadap untuk memberikan penjelasan. “Pak Imam Nahrowi adalah Menpora, saya mengerti kesibukannya sebagai Pejabat tinggi negara, beliau orang terpandang di negri ini, sehingga mungkin menurutnya seharusnya saya menghadap beliau secara khusus dan langsung menjelaskan panjang lebar dan minta restu dan maaf padanya,” katanya.
“Kalau itu yang diinginkan beliau, maka demi kepentingan Gerakan Pramuka, kedepan saya siap menghadap jika diminta menghadap olehnya, agar kegiatan Raimuna Nasional yang akan dihadiri oleh 15 000 pramuka penegak dan pandega yang akan hadir di jakarta 3 minggu lagi bisa terlaksana, dan juga tak dicampuradukkan lagi, berlarut larut antara kepentingan Pramuka dgn hal pribadi. Demikian Terima kasih. Hormat saya, Adhyaksa Dault,” jelasnya.
Sebelumnya Nahrawi mengatakan, pihaknya sengaja menahan anggaran untuk Kwarnas Gerakan Pramuka karena Ketuanya disebut ikut dalam Gerakan HTI, Ormas yang dibubarkan pemerintah karena dianggap anti Pancasila. Namun Adhyaksa sudah menjelaskan tuduhan itu tidak benar. (Albar)