Sabtu, 20 April 24

Pengusaha Hotel dan Restoran Harus Terapkan Protokol Kesehatan

Pengusaha Hotel dan Restoran Harus Terapkan Protokol Kesehatan
* Protokol kesehatan. (Foto: Kemenparekraf)

Jakarta, Obsessionnews.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong para pengusaha hotel dan restoran untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai standar Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) dalam rangka memasuki era kebiasaan baru.

Analis Kebijakan Kemenparekraf/Baparekraf Noviendi Makalam mengatakan, penerapan protokol kesehatan punya peran penting untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19.

“Protokol ini disusun untuk mendorong upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, kesiapan destinasi dalam rangka adaptasi kebiasaan baru,” kata Noviendi dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/7/2020).

Protokol ini merupakan salah satu tindakan yang dilakukan Kemenparekraf untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan terhadap pariwisata Indonesia. Mengingat saat ini ada kecenderungan wisatawan akan mencari destinasi wisata yang aman dan bersih untuk menghindari penyebaran Covid-19.

“Kita melihat profil pengunjung hotel sekarang berubah. Sehingga kalau ada hotel yang tidak mau menerapkan CHSE dia sendiri yang akan rugi karena ini adalah permintaan konsumen,” katanya.

Hal ini diamini oleh Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Wawan Rusiawan. Menurutnya, protokol kesehatan perlu diterapkan dan dipatuhi untuk meningkatkan kepercayaan dan daya tarik wisatawan untuk datang ke destinasi wisata.

“Yang penting sekarang adalah bagaimana mengembalikan kepercayaan publik. Kita harus menjaga kesehatan dan kebersihan agar Covid-19 segera berakhir dan sektor parekraf kembali bangkit,” ungkap Wawan.

Pada Kesempatan yang sama, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda juga mengapresiasi penyusunan protokol kesehatan bagi pengelola dan pengunjung hotel dan restoran memasuki fase kebiasaan baru.

Menurut Syaiful, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan sektor yang harus segera dibangkitkan kembali untuk memperbaiki perekonomian negara.

Tak hanya itu, Syaiful juga berharap Kemenparekraf dapat membantu para pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terkena dampak pandemi COVID-19.

“Harus ada relaksasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif selain keringanan juga perlu ada tambahan dana agar mereka bisa bangkit kembali ketika masuk era pemulihan ini,” tutur Syaiful.

Sementara itu, Medical Application Development Specialist Alodokter Gloria Kemala berpesan agar para pengunjung serta pekerja hotel dan restoran untuk selalu menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan seperti selalu mencuci tangan, menerapkan physical distancing, dan selalu mengenakan masker.

“Jika akan keluar rumah disarankan untuk membawa masker kain lebih dari satu. Karena optimalnya 4 jam sekali masker itu harus diganti,” ucap Gloria. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.