
Imar
Jakarta-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan Dana Siap Pakai (DSP) sekitar Rp 14,7 Milyar kepada BPBD Sikka dan BPBD Ende. Bantuan diserahkan Kepala BNPB Syamsul Maarif kepada Gubernur NTT, Bupati Ende dan Bupati Sikka di Kantor Bupati Ende (19/6/2013) ini
guna mempercepat penanganan pengungsi erupsi Gunung Rokatenda di Pulau Palue, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT.
“Bantuan Rp 14,7 milyar tersebut akan digunakan untuk hunian dan relokasi serta penghidupan pengungsi di Kab Ende sebesar Rp 6,6 milyar dan untuk Kab Sikka sebesar Rp 6,5 milyar,”kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkatnya, Rabu (19/6/2013).
Bantuan tersebut ditujukan untuk 782 KK atau 2.754 jiwa yang terbagi 375 KK di Kab Sikka yang ditampung di 6 Kecamatan,yakni Kec Alok Barat, AlokTimur, Kangae, Kewapante, dan Magepanda. Sedangkan 407 KK di Kab Ende ditampung di 3 Kecamatan yakni Kec Maurole, Wewaria dan Maukaro.
“Bantuan sebesar Rp 1,60 milyar diperuntukkan untuk makanan siap saji yang diberikan ke Provinsi NTT,”ujarnya.
Sebelumnya BNPB telah menyerahkan bantuan siap pakai sebesar Rp 672 juta yaitu untuk Kabu Ende Rp 312 juta dan untuk Kab Sikka Rp 360 pada saat terjadinya erupsi Desember 2012. “Total bantuan BNPB sebesar Rp 15,3 milyar untuk penanganan pengungsi Gunung Rokatenda,”jelasnya.
Sutopo mengungkapkan permasalahan pengungsi erupsi Gunung Rokatenda antara lain jalan transportasi dan jalur evakuasi yang telah rusak oleh lahar dingin, jembatan putus, kurangnya ketersediaan air bersih di Pulau Palue dan tempat pengungsian, logistik serta kebutuhan dasar yang kurang, serta masalah administrasi kependudukan warga Palue yang ingin menjadi warga Kab Ende.
“Pengungsi tersebar di berbagai tempat dan penanganan pengungsi kurang optimal karena berbagai hal. Sebagian besar pengungsi tinggal di tempat sanak saudaranya,”pungkasnya.