Jumat, 19 April 24

Penghuni Keluhkan Layanan Rusunawa Untan

Penghuni Keluhkan Layanan Rusunawa Untan

Pontianak, Obsessionnews – Penghuni rumah susun sewa mahasiswa (Rusunawa) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak mengeluhkan layanan pihak pengelola Rusunawa yang terkesan lamban dan lalai terhadap pemenuhan kebutuhan mahasiswa.

Rusunawa yang terletak di Jalan Prof Dr H Hadari Nawawi Kecamatan Pontianak Tenggara yang tak jauh dari kampus Untan ini dibangun atas kerjasama dari Kementerian Perumahan Rakyat dengan Untan.

“Pembangunan rusunawa yang dimulai sejak 2009 dan rampung pengerjaannya hingga 2011 tersebut, menghabiskan anggaran dari APBN murni senilai 11 miliar rupiah,” ungkap Ishak, Kepala Bagian Kemahasiswaan Untan kepada obsessionnews, Sabtu (5/12/2015).

Rusunawa Untan-3

Ia membeberkan, rusunawa yang memiliki kapasitas 86 kamar masing-masing bangunan diperuntukan untuk putra dan putri dengan fasilitas yang ada dirusun tersebut sudah standar seperti daya listrik, air leding, parkir khusus sepeda motor, musholla dan toilet, lapangan olah raga.

“Sejak tahun 2012 fasilitas rusunawa meningkat, seiring pihak kampus Universitas Tanjungpura mempercayakan pengelolaannya pada pihak kedua, dan setiap mahasiswa dibebankan biaya sewa 120.000 rupiah,” jelas  Ishak.

Rusunawa Untan-4

Mahasiswa Tagih Janji Layanan Maksimal
Kehadiran rusunawa memberi dampak positif bagi mahasiswa yang berprestasi, karena mahasiswa penerima beasiswa Outreaching Universitas Tanjungpura bisa menikmati fasilitas tersebut. Anggaran pembangunan yang cukup besar, ternyata juga tidak sebanding dengan kepuasan dan kenyaman layanan yang didapat mahasiswa penghun rusun.

“Banyak masalah ketidakpuasan layanan yang diterima mahasiswa seperti listrik sering mati, aliran air leding sering macet, keamanan barang-barang penghuni rusun sering terganggu”, papar Mei, mahasiswa Untan, kepada obsessionnews.

Ia sering mendapat ketidakpuasan dari pengelola layanan rusunawa, padahal kita membayar uang sewa kamar setiap bulan ditambah lagi pembayaran untuk air dan daya listrik sebesar Rp100.000.

Mahasiswa Semester VII Fakultas Pertanian Untan ini mengeluhkan selain masalah fasilitas air dan listrik juga masalah kebersihan yang dianggap seperti adanya pembiaran dari pengelola rusunawa.

Rusunawa Untan-2

Pengelola sudah membentuk petugas kebersihan, tapi masih saja tidak ada layanan yang kami terima, sehingga lantai rusun kotor dan toilet tidak terurus dengan baik.

“Akibatnya, fasilitas toilet jarang digunakan dan seperti ada pembiaran dari pengelola, sehingga berdampak pada polusi udara yang tidak bersih dan sehat,” kesalnya.

Nur Hidayat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Untan mengatakan, dirinya sudah menempati rusun selama 5 tahun tetapi belum ada perbaikan layanan yang berarti dari pengelola.

“Kami sudah melakukan rapat koordinasi sesama penghuni rusun dan berdiskusi dengan pengelola supaya ada perbaikan layanan, tapi tidak juga mendapat respon dan solusi berarti,” geramnya.

Ia emnambahkan, pernah beberapa kali sepeda motor penghuni rusun hilang akibat kurang maksimalnya penjagaan yang dilakukan pengelola Rusunawa, dan kita sudah meneruskan informasi ini kepada pihak kemahasiswaan Universitas Tanjungpura.

“Mahasiswa Untan sebagai penghun rusun, berharap ada perbaikan layanan secara maksimal yang dilakukan Universitas Tanjungpura, karena keberadaan rusunawa memang dieruntukan untuk mahasiswa berprestasi dan aset pemerintah yang harus dijaga, tanpa harus ada pembiaran seperti yang terlah terjadi,” harapnya. (Saufie)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.